Langsung ke konten utama

BERSYUKUR DENGAN BENAR



 


Yang perlu disyukuri adalah kelimpahan, kelebihan dan keagungan. Sedangkan kelangkaan, kekurangan, dan kekerdilan harus ditingkatkan, ditambahkan, dan dibesarkan dengan upaya yang gigih dan berkesinambungan
 
Bersyukurlah dengan cerdas! Syukur yang cerdas adalah memberikan respon yang tidak sama dalam menyikapi kondisi yang berbeda. Responlah dengan tepat sesuai dengan kondisi yang Anda dapat. Itulah cara bersyukur dengan smart. Sederhanaya: kelimpahan, kelebihan & keagungan hidup disyukuri dengan berbagi kepada sesama. Kelangkaan, kekurangan dan kekerdilan hidup disyukuri dengan meningkatkan kinerja, menambahkan kualitas/strategi kerja untuk menjadikan hidup lebih baik.
Mari kita urai cara bersyukur dengan cerdas dalam berbagai kondisi!
1.    Mensyukuri Kelimpahan
Kelimpahan yang datang baik dalam rupa kesejahteraan, pengetahuan, relasi hendaklah disikapi dengan berbagi kepada sesama. Wujudnya bisa berupa zakat, infak, dan sedekah bagi orang atau warga yang hidupnya kurang mampu agar meningkat kesejahteraan hidupnya.
2.    Mensyukuri Kelangkaan
Kelangkaan sumber daya alam (materi), finansial, pengetahuan, skill dan relasi harus mampu menjadi pendorong dalam menemukan sumber daya alternatif. Di sisi lain mampu mendorong untuk menciptakan metode atau teknologi yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya atau pun sumber energi yang makin menipis.
3.    Mensyukuri Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki harus disyukuri untuk membantu sesama yang membutuhkan materi, ilmu, kesempatan, modal, mitra dan kebutuhan hidup lainnya. Wujud syukur lainnya atas kelebihan adalah dengan menggunakannya untuk memberdayakan masyarakat
4.    Mensyukuri Kekurangan
Kekurangan hidup perlu disikapi dengan arif agar tidak menjadikan Anda kufur nikmat atau mengingkari nikmat lain yang menjadi kelebihan Anda. Sebab jika dalam diri seseorang terdapat kekurangan, Tuhan pasti memberikan kelebihan. Hanya saja kelebihan itu masih terselubung. Nah kufur nikmat ini mampu menghalangi terbukanya selubung kelebihan tersebut. Mensyukuri kekurangan bisa dilakukan dengan pertama, menjadikan kekurangan sebagai bahan bakar untuk belajar menemukan kelebihan (keistimewaan) dan bekerja keras untuk mengaktualisasikan potensi. Kedua, gunakan kekurangan untuk menghidupkan kepekaan hati kepada orang yang mengalami kekurangan.
5.    Mensyukuri Keagungan
Keagungan hidup dalam bentuk kekuasaan, popularitas dan pengaruh yang luas adalah nikmat yang harus berhati-hati dalam mensyukurinya. Gunakan keagungan untuk menegakkan kebajikan dan mencegah kemungkaran. Tegakkan keadilan dengan menggunakan keagungan Anda. Itulah cara smart mensyukuri keagungan hidup.
6.    Mensyukuri Kekerdilan
Bagi yang masih kerdil pengaruhnya, kekuasaannya dan popularitasnya, janganlah bersedih. Jadikan kekerdilan Anda sekarang sebagai energi yang dahsyat untuk terus tumbuh secara mental, emosional, finansial, sosial dan spiritual. Jadikan kekerdilan Anda untuk mengikis kesombongan yang sering kali datang tanpa Anda sadari.

TAKE ACTION
Sudahkah Anda mampu bersyukur dengan smart, sahabatku yang powerful ?

AMBIL TINDAKAN
Pahami letak perbedaan antara hidup yang harus disyukuri dengan berbagi dan hidup yang harus disyukuri dengan meningkatkannya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.