Langsung ke konten utama
Gendeng Ways 212

          Mengapa Gendeng Ways?
-       Kiat, tips, atau formula kesuksesan dalam banyak bidang: bisnis, pemasaran, finansial, study, karir, keluarga dan sebagainya mampu membantu banyak orang meraih kesuksesan. Tapi tidak sedikit pula orang yang gagal hidupnya atau tidak bertambah sukses meskipun menggunakan kiat yang sama. Mengapa? Anda masuk kelompok yang mana?

-       Di setiap masa dan tempat akan selalu muncul figur atau sosok yang berhasil dalam suatu bidang. Mereka membagikan kiatnya lewat seminar, buku, audio, video. Ada yang berhasil mengikuti kiatnya, namun banyak pula yang gagal. Mengapa ini bisa terjadi? Anda masuk kelompok yang mana?
-       Banyak figur sukses memiliki latar belakang yang tidak sukses. Seperti Bob Sadino yang hanya tamatan SMA namun berhasil membangun jaringan restoran Kemchick. Purdie Chandra yang Drop Out 2 kali mampu membngun jaringan bimbingan belajar primaga. Di luar negeri, Bill Gates yang juga DO dari Harvard University menjadi bos Microsoft yang menjadikan dirinya sebagai orang terkaya di dunia. Termasuk saya, Edi Susanto yang DO 2 kali dari Univeristas Diponegoro mampu membangun lembaga pendidikan Antusias dan menulis 7 buku hanya dalam 22 bulan. Mengapa orang-orang gagal di atas bisa berhasil? Apakah Anda juga termasuk di dalamnya?
Silakan Anda jawab ke-3 pertanyaan di atas! 

            Jika Anda termasuk kelompok : 
             -    Orang yang belum berhasil hidupnya atau tidak bertambah sukses meskipun sudah mempraktikkan banyak kiat sukses  
            -  Orang yang telah mengikuti banyak seminar, membaca buku, menonton video, mendengarkan audio tentang kiat sukses.namun belum berhasil karir dan hidupnya. 
              -Orang yang memiliki masa lalu suram dan ingin menciptakan masa depan yang cerah. Buku ini cocok untuk Anda. Buku ini akan menyajikan jalan meraih kesuksesan pribadi dan karir yang tidak biasa atau tidak biasa/lazim, tidak umum, tidak normal. Jalan kesuksesan yang tidak normal tersebut saya namakan GENDENG WAYS.Saya sudah mempraktikkan Gendeng Ways. Hasilnnya? 
                    Saya mampu mendirikan Bimbingan Belajar Antusias. Menulis 10 buku motivasi, bisnis, dan keuangan.  Menjadi pembicara seminar di berbagai perusahaan, instansi, kampus, dan sekolah, menjadi narasumber talkshow di radio.  Semua terjadi dalam waktu kurang dari 5 tahun sejak saya Drop Out dari universitas. 
                  Setelah Anda menerapkan Gendeng Ways, jangan khawatir. Anda tidak akan menjadi gendeng atau edan beneran. Terus dijauhi istri/suami dan keluarga. Hanya saja, mungkin Anda akan dicap gendeng oleh orang yang menempuh jalan-jalan umum. Tapi ingat, dengan mempraktikkan cara-cara atau menempuh jalan gendeng sering memberikan hasil yang menakjubkan, di atas capaian rata-rata orang alias istimewa. Jadi, bagi saya tidak masalah jika dicap gendeng tapi berhasil hidupnya dan bermanfaat besar bagi banyak orang. Bagaimana dengan Anda? 
          
         Misteri Angka 212
Ketika disebut atau ditulis angka 212, ingatan saya langsung tertuju kepada pendekar sakti bernama Wiro Sableng. Apa yang istimewa dari Si Wiro Sableng? Ia menyembunyikan kesaktiannya dengan berperilaku sableng agar tidak diketahui oleh banyak orang. Inilah satu figur rendah hati yang perlu ditiru. Bukan sableng atau gendengnya yang ditiru, tapi ilmu dan rendah hatinya.  
Senjata sakti Wiro Bableng adalah Kapak Naga Geni 212. Oleh karena itu saya menambahkan angka 212 pada kata: Gendeng Ways karena angka tersebut lekat pada sosok Wiro Sableng murid Sito Gendeng. Keduanya sama-sama gendengnya, namun sakti mandraguna. Artinya gendeng caranya, namun wow hasilnya (luar biasa atau menakjubkan).
Namun, saya tidak sekedar menambahkan angka 212 tanpa makna dan tujuan. Ada misteri dibaliknya. Apa makna di balik simbolisasi angka 212?
Saya mengartikan 212 sebagai : 2 persepsi, 1 realitas, 2 perilaku.
Anda bisa membaca 212 dari depan : 2 persepsi, 1 realitas, 2 perilaku atau dari belakang : 2 perilaku, 1 realitas, 2 persepsi. Sama saja.
Artinya? Dalam kehidupan selalu ada 2 persepsi yang berbeda dalam memandang 1 realitas yang sama. Hasilnya? Akan lahir 2 perilaku orang yang berbeda.
Atau bisa Anda balik. 2 perilaku yang berbeda terjadi karena memandang 1 realitas yang sama dengan 2 cara yang berbeda. Tetap 212.
Mari kita salami lebih dalam!

Angka 2 Di Depan : Persepsi
Dalam kehidupan, selalu akan muncul 2 sudut pandang yang berbeda. Selalu akan hadir 2 paradigma yang berlainan. Selalu akan tercipta paradox. Yin dan Yang. Hitam dan putih. Suka dan duka. Panas  dan dingin. Generalis dan spesialis. Malaikat dan setan. Gendeng dan normal. Jika diteruskan akan panjang sekali daftarnya. Dua hal yang berbeda tersebut saling berpasangan. Saling menyeimbangkan. Saling melengkapi. Saling mengisi. Saling menyempurnakan dan saling mengontrol satu dengan lainnya.
Perbedaan itu hanyalah penampakan bentuk luar dari esensi yang sama, dari realitas yang sama. Perbedaan itu lahir dari sudut pandang atau paradigma yang berbeda. Paradigma adalah kaca mata dengan warna kaca yang beragam. Itulah yang menyebabkan cara pandang berbeda-beda. Warna kaca itu diantaranya : tingkat pendidikan, strata ekonomi/social, agama/keyakinan, dan kepentingan.

Angka 1 di tengah : Realitas
Apa yang sesungguhnya terjadi, bukan persepsi atau penilaian Anda terhadap apa yang terjadi, itulah yang disebut sebagai realitas. Realitas itu satu adanya. Satu kejadian, satu peristiwa. Namun dipersepsi beda, dinilai beda oleh orang yang berbeda.
Realitas akan terungkap, saat kita mampu menggali hakikat suata hal. Menyelami esensinya. Menemukan intinya.
Untuk bisa mengungkap suatu realitas apa yang harus Anda lakukan? Pertama, bebaskan diri dari  kepentingan. Kedua, lihatlah dengan menggunakan multi sudut pandang. Ketiga, dalami masalah sampai ke akarnya.  Keempat, Temukan hubungan antar segala sesuatu. Kelima, lihat persamaan dari dua hal yang berbeda. Keenam, kenali ruh yang satu dari aneka badan/tubuh yang membungkusnya.
Setelah Anda melakukan ke-6 langkah tersebut maka akan terperas esensi atau saripati dari aneka bentuk yang berbeda, aneka pemikiran/sudut pandang yang berlainan. Hakikat pun mulai bisa dikenali dan realitas mulai terungkap.

Angka 2 di Belakang : Perilaku
Satu kejadian yang sama persis, misalnya 2 orang bersepeda motor bertabrakan akan melahirkan 2 penilaian yang berbeda tentang siapa yang salah. Satu pelaku mengatakan dia yang salah. Pelaku yang lain mengatakan sebaliknya jika dia tidak salah, justru dia yang salah. Sekali lagi, 2 orang pelaku tabrakan, berbeda penilaian dan muaranya berbeda tindakan. Saling bertengkar dan menyalahkan.
Sudut pandang dan kepentingan yang berbeda melahirkan jalan atau cara yang berbeda dalam meraih tujuan. Bagi satu orang, jalan yang ditempuhnya adalah normal dan lazim dan menilai jalan yang tidak sesuai dengan jalannya disebut sebagai jalan gendeng.
  
Merangkainya Menjadi : 2-1-2
212 adalah angka kehidupan yang menjelaskan tentang: persepsi, realitas, dan orang/manusia sebagai isi kehidupan. Angka 2 adalah persepsi. Persepsi adalah wadahnya kehidupan. Ada beragam rupa wadah. Angka 1 adalah realitas kehidupan. Realitas adalah isinya. Hanya ada 1 realitas yang mendiami aneka bentuk wadah/tempat. Angka 2 adalah orang atau manusia yang memiliki kehidupan (baca: wadah dan isinya). Ada 2 kelompok orang yang berbeda yang saling mengisi, melengkapi, menyempurnakan dan saling mengontrol.
Jika ketiganya dirangkai akan menjadi: Wadah atau bentuk yang berbeda rupa (2) memiliki isi yang sama (1), akan melahirkan orang yang berbeda (2) untuk saling mengisi dan menyempurnakan.
Artinya 2 penilaian yang berbeda pada 1 kejadian yang sama akan membentuk 2 perilaku orang yang berbeda jalan atau cara dalam menjalani kejadian atau kehidupan. Ada jalan yang normal atau lazim. Ada jalan yang tidak normal atau tidak lazim yang sering dicap sebagai jalan gendeng (gendeng ways).
Jadi, gendeng ways adalah produk dari keberanian Anda untuk berpikir dan bertindak secara tidak lazim atau tidak normal. Yang penting halal dan legal. Itulah Gendeng Ways. Siap menempuh gendeng ways?
Mari, siapkan diri untuk menapaki jalan meraih kesuksesan yang tidak biasa dengan membalik halaman buku ini!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.