Langsung ke konten utama

Your Weakness is Your Power



 Kekuatan sebuah rantai terletak pada mata rantai terlemahnya. Artinya, jika mata rantai terlemah itu kuat, maka kuatlah ia. Sebaliknya, jika mata rantai terlemahnya lemah, maka jadilah  ia rantai yang lemah atau mudah putus.

Bagaimana dengan manusia?
Selama hidupnya manusia selalu dikelilingi dengan sifat dan perilaku negatif yang melemahkan seperti bodoh, minder dan takut. Juga diliputi oleh kondisi yang melemahkan seperti miskin, terpuruk dan ragu-ragu. Hal-hal negatif yang melemahkan itu tidak bisa dihindari sebagai akibat dari pergaulan yang tidak bisa dicegah dalam menjalani hidup. Alih-alih menghindarinya (itu tidak mungkin Anda lakukan), akan sangat bermanfaat dan menjadikan hidup Anda menjadi lebih sukses, bahagia dan sejahtera jika Anda menguasai keterampilan dalam menyikapi mata rantai terlemah (baca: hal-hal negatif yang melemahkan) tersebut menjadi suatu kekuatan tak tertandingi.
Ya, mungkin aneh bagi Anda dan sebagian besar orang adalah justru KELEMAHAN yang Anda miliki ternyata mengandung POTENSI KEKUATAN TIADA BANDING DAN TIADA TANDING, jika Anda mengembangkan kemampuan untuk berpikir holistik (melihat 2 sisi yang berbeda sebagai kesatuan). Dalam halaman-halaman buku ini pikiran Anda akan distimulus untuk mulai berpikir holistik dengan membangkitkan kekuatan dari 31 sifat, perilaku, peristiwa dan kondisi buruk yang melemahkan hidup. Jadi, secara umum buku ini hadir sebagai jawaban bagaimana mengaktualisasikan (membangkitkan) potensi kekuatan yang terkandung dari setiap kelemahan yang Anda miliki.
Apa yang istimewa dari buku ini adalah keterampilan berpikir yang disampaikan dalam buku ini telah teruji secara riil berhasil meningkatkan kualitas hidup penulis menjadi lebih sukses, bahagia dan sejahtera.
Pada waktu itu tahun 2004, penulis harus menelan pil pahit karena harus Droup Out (DO) dari kampus untuk kali kedua. Sementara orang tuanya di kampung tidak bisa menerima kenyataan tersebut dan melarangnya untuk menginjakkan kaki ke kampung halaman. Konsekuensinya kiriman uang pun terputus, padahal hidup penulis masih harus terus berlanjut. Artinya harus ada uang untuk bayar kos, makan dan biaya hidup lainnya. Satu-satunya solusi bagi penulis yang waktu itu masih menganggur adalah dengan berutang. Bisa Anda rasakan, kehidupan yang sangat tidak mudah dan menyiksa waktu itu dialami penulis. Sudah DO, terbuang dari keluarga, miskin, punya utang dan tidak memiliki keterampilan teknis untuk menghasilkan uang waktu itu.
Beragam sifat, perilaku, peristiwa dan kondisi buruk seperti : putus asa, merasa telah gagal, kalah, mendapat penolakan, merasa bodoh, terhina, takut, ragu, sakit hati, sedih, dan stres, menimpa secara bersamaan ke dalam kehidupan penulis.
Namun pada tahun 2009, kondisi berubah 180 derajat, kini mahasiswa yang malang tesebut telah tumbuh menjadi pribadi yang powerful dan berdampak besar. Mampu menulis 7 buku dalam waktu 22 bulan (Jawa Pos Radar Semarang), Memiliki 2 bisnis di bidang pendidikan: Bimbingan Belajar Antusias dan Sugihnom University. Menjadi pembicara publik di seminar, talk show dan training. Menjadi narasumber manajemen keuangan di sebuah radio nasional dengan jaringan 18 kota.
Apa yang menjadi rahasia perubahan nasib tersebut adalah keterampilan berpikir holistik yang akan disampaikan dalam halaman-halaman sepanjang buku ini. Tentunya dengan izin Tuhan.
Jadi,  JIKA KELEMAHAN TELAH MENJADI KEKUATAN, maka hidup Anda akan menjadi lebih sukses, bahagia dan sejahtera tanpa bisa dibendung. Selamat membaca dan SALAM POWERFUL.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.