Orang kaya adalah orang yang
banyak bersyukur. Orang miskin adalah mereka yang memiliki stok syukur terbatas
Dalam secret rezeki ke-17 ini saya akan mengupas tentang
kekayaan batin atau kaya hati. Yuk, kita hitung berapa banyak stok syukur yang
masih kita miliki. Tak terbatas, banyak sekali atau sedikit sekali?
Apa yang Perlu Disyukuri ?
Setiap hari kita menerima aliran nikmat yang tidak berhenti
SEDETIK PUN. Bagaimana jika jantung berhenti berdetak meski hanya satu detik
memompa darah ke pembuluh darah, bagaimana jika paru-paru berhenti meski hanya
satu detik mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan sel di dalam tubuh. Anda
akan death. Jadi hidup adalah penerimaan aliran nikmat yang tiada pernah
berhenti. Dengan kesadaran ini, syukur pun terus terlantun sacara hati, lisan dan
perbuatan tanpa henti.
Namun, tidak jarang kesadaran tersebut menghilang seiring
dengan bergantinya setiap kejadian yang datang silih berganti antara suka duka,
sukses gagal, lapang sempit. Berikut ini saya hadirkan 5 Pembunuh benih-benih
kesyukuran. Mereka mampu merampas stok syukur Anda sampai tak tersisa.
Waspadailah kehadiran mereka dan segera amankan stok syukur Anda.
5 Pembunuh Benih-benih Kesyukuran tersebut adalah:
1.
Kehilangan
yang Dibarengi
Kelekatan
Saat Anda mengalami kehilangan materi (uang, kendaraan
dan benda ekonomi lainnya) maupun non materi (sahabat, peluang) yang disertai
dengan kelekatan hati pada benda-benda materi atau nonmateri tersebut maka Anda
akan sedih, kecewa, menyesal dan ekspresi emosi negatif lain. Jika kondisi
tersebut berlangsung lama, akan mampu merampas stok syukur Anda sehingga Anda
melalaikan nikmat-nikmat lain yang tidak kalah berharganya bahkan lebih
berharga untuk Anda syukuri yang masih Anda miliki.
2.
Tidak
Adanya
Kesadaran
akan Nikmat
Tuhan yang Terus Diterima
Anda yang berpengetahuan rendah sering tertidur pulas
kesadarannya. Ketiadaan kesadaran akan aneka ragam nikmat Tuhan (lihat kembali
kudran karunia) mampu melalaikan Anda untuk mensyukurinya. Segera upgrade
pengetahuan dan bangunkan kesadaran Anda.
3.
Fokus
pada Kekurangan
atau Kelemahan
Saat mengalami kehilangan, mana yang menjadi fokus Anda:
apa yang telah diambil dari Anda atau apa yang masih Anda miliki? Fokus kepada
apa yang telah diambil dari Anda akan mengurangi jumlah stok syukur Anda.
Pilihlah fokus yang tepat, yaitu berfokus kepada apa yang masih Anda miliki,
gunakan lalu kembangkanlah. Itu akan menjadi berkat hidup Anda.
4.
Gagal
dalam Menikmati Kekinian
Indahnya masa kecil. Cerianya dunia anak-anak. Mengapa
itu semua menguap saat kita beranjak dewasa? Meski kita semakin matang
menjelang dewasa, namun dalam hal keceriaan dan keindahan hidup kita kalah jauh
dengan anak-anak? Mengapa? Sebab anak-anak mampu hidup dalam kekinian, mampu
sepenuhnya larut dalam aktivitas yang sedang dikerjakannya. Kalau orang dewasa,
senang nyabang, melakukan ini, memikirkan itu. Pensiun masih jauh, sudah stres
dari sekarang. Berhati-hatilah, jika Anda tidak mampu untuk menikmati kekinian,
meski sesaat, stok syukur Anda akan turun drastis.
5.
Salah
dalam Membandingkan
Memang sulit
untuk 100% tidak membandingkan dalam hidup. Sehingga alih-alih kita menghindari
pembandingan, kita harus menguasai seni dalam membandingkan. Sebab salah dalam
membandingkan bisa membuat Anda merasa rendah diri, putus asa dan muaranya akan
menguras habis stok syukur Anda.
Sebagai penyempurna bahasan stok syukur, saya juga hadirkan
5 pupuk yang mampu menumbuhsuburkan benih
kesyukuran, yaitu:
1.
Melepaskan
Diri
dari Kemelekatan
Anda bebas memiliki apa pun sebatas Anda mampu melepaskan
kelekatan kepada apa yang telah atau akan Anda miliki. Mengapa demikian? Sebab
pada hakikatnya semua yang Anda miliki maupun ingin Anda miliki adalah milik
Tuhan Sang Pencipta. Kalau pun sekarang Anda memiliki, Anda hanya mengatongi
Sertifikat Hak Guna (SHG) untuk sekedar menggunakannya, bukan Sertifikat Hak
Milik (SHM).
Dengan melepaskan diri dari kemelekatan tersebut, apa pun
yang hilang atau diambil dari Anda, tidak kuasa untuk membuat Anda kecewa,
bersedih, menyesal atau merasa kehilangan, sehingga stok syukur Anda tetap
melimpah.
2.
Membangun
kesadaran akan nikmat Tuhan
Dengan memahami kuadran karunia (baca kembali secret #12)
maka akan terbangun kesadaran betapa melimpah karunia nikmat yang telah Anda
terima. Untuk mempertahankan kesadaran akan nikmat yang telah Tuhan berikan, ingatlah
kuadran nikmat menjelang Anda tidur di malam hari setelah seharian penuh
beraktivitas dan saat Anda bangun tidur di pagi hari untuk memulai aktivitas.
3.
Fokus
untuk Mengembangkan Kekuatan/Kelebihan
Yuk, kita pahami bahwa kesempurnaan potensial manusia
terletak pada kombinasi yang harmonis antara kelemahan atau kekurangan di satu
sisi dengan kelebihan atau kekuatan pada sisi lainnya. Sedangkan kesempurnaan
aktualnya terjadi bilama kita mampu untuk berpusat pada kekuatan atau kelebihan
yang dimiliki dan mengembangkannya sampai maksimal sementara yang menjadi
kekurangan atau kelemahannya diikhlaskan menjadi kelebihan atau kekuatan orang
lain.
Dengan pemahaman yang utuh seperti di atas, tidak ada
sesal atas kelemahan atau kekurangan, dan akan terus terlantun syukur ke langit
atas kelebihan.
4.
Menguasai
Seni
untuk Menikmati Kekinian
Ada satu keterampilan yang harus dikembangkan oleh orang
dewasa yang hanya bisa dipelajari dari anak kecil, yaitu keterampilan dalam
menikmati kekinian. Belajarlah untuk mengembangkan keceriaan secara alami dan
spontan kepada anak Anda yang masih TK atau SD. Belajarlah dari mereka cara
menikmati kekinian Anda.
Dengan kemampuan untuk menikmati kekinian (larut dalam
aktivitas yang sedang berlangsung), Anda terbebas dari kekhawatiran masa depan
dan tidak terpenjara oleh kekelaman masa lalu. Muara syukur mudah Anda haturkan
ke haribaan Sang Pencipta.
5.
Bijak dalam membandingkan
Apa sih
yang sebenarnya bisa dibandingkan dengan dampak yang positif dan menguatkan
hidup? Banyak. Mau tahu? Bandingkan karunia yang telah Tuhan berikan kepada
Anda dengan syukur yang telah Anda panjatkan kepada Tuhan. Bandingkan potensi
yang Anda miliki dengan upaya Anda untuk mengaktualisasikannya.
Bandingkan pencapaian Anda tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Dalam hal membandingkan, upayakan hasilnya membuat Anda
terpacu untuk tumbuh, mampu menikmati hidup, dan berbagi kepada sesamanya.
Sebab pembandingan yang demikian mampu melahirkan syukur yang dalam.
REFLEKSI
Melimpahkah stok syukur Anda
hari ini, sahabatku yang powerful?
AMBIL TINDAKAN
Jagalah agar stok syukur Anda tidak
pernah kehabisan!
Komentar
Posting Komentar