Langsung ke konten utama

Penglihatan Orang Kaya

Ada perbedaan mendasar dalam penglihatan (visi) antara orang kaya, menengah dan orang miskin. Orang kaya mampu melihat apa yang BELUM terjadi, kelas menengah mampu melihat apa yang AKAN terjadi, sedangkan orang miskin hanya
mampu melihat apa yang SUDAH terjadi.
- Edi Susanto

1. Melihat apa yang belum terjadi
    Kemampuan untuk melihat apa yang belum terjadi berarti kemampuan untuk melihat potensi yang masih terpendam (belum terlihat) dan mewujudkannya menjadi nyata. Masuk dalam kemampuan ini adalah kejelian dalam mengenali peluang dan memprediksikan masa depan.
    Contohnya : ada satu hektar sawah yang dibiarkan menganggur oleh pemiliknya karena mengalami gagal panen berkali-kali akibat hama wereng. Oleh orang yang mampu melihat apa yang belum terjadi, sebut saja Mr Future, sawah tersebut disewa dalam jangka waktu tak terbatas untuk dibangunkan ruko di atasnya. Pemilik sawah sangat senang karena bisa memperoleh pendapatan sewa perbulan dan mengizinkan pembangunan ruko di atasnya. Mr Future kemudian mendatangi perusahaan-perusahaan besar untuk berkantor di ruko yang akan dibangun dengan tempat yang lebih luas dan sewa yang lebih murah. Perusahaan-perusahaan besar itu diminta untuk menandatangi kontrak untuk berkantor di sana. Berdasarkan kontrak tersebut, Mr Future mendatangi bank dan mendapatkan pinjaman untuk mulai melakukan pembangunan ruko. Dia lalu menghubungi kontraktor, dan pembangunanpun mulai dikerjakan, tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun.
    Setelah ruko selesai dan banyak perusahaan yang berkantor di sana, Mr Future mendapatkan pendapatan sewa ruko, pemilik tanah mendapatkan pendapatan sewa lahan, Perusahaan mendapatkan kantor baru yang nyaman dan kondusif, Kontraktor mendapatkan pemasukan dari proyek, Bank mendapatkan pendapatan dari pembayaran utang plus bunganya. Semuanya untung.
    Anda bisa mengembangkan keterampilan untuk melihat peluang dan mewujudkannya dengan terus mengasah kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat, berpikir di luar kotak (berpikir beda dengan mayoritas orang), solutif otiented (mencari pemecahan masalah yang dihadapi banyak orang)
2. Melihat apa yang akan terjadi
    Kemampuan untuk melihat apa yang akan terjadi berarti kemampuan untuk membaca peristiwa atau keadaan yang akan terjadi di masa depan. Berbeda dengan kemampuan untuk melihat apa yang belum terjadi, kemampuan ini muncul setelah potensi diwujudkan, hanya saja belum berkembang sepenuhnya.
    Untuk memberikan gambaran yang jelas, saya berikan ilustrasinya sebagai berikut: Setelah sawah pada contoh di atas sudah dibangun ruko di atasnya, orang yang mampu melihat apa yang akan terjadi, sebut saja Mr Next menyewa ruko untuk outlet bisnis. Dengan mengambil outlet di komplek pertokoan yang strategis, usahanya menjadi berkembang karena banyak pembeli yang datang dari luar dan kantor mampir ke tokonya. Disamping itu, dia juga tidak perlu membangun toko sendiri yang memerlukan banyak uang. Dengan hanya menyewa, dia masih memiliki sisa uangnya yang bisa dipakai untuk memperbesar modal dan untuk keperluan pemasaran.
    Mr Next ini mampu membaca keuntungan jangka panjang yang akan dia dapatkan di masa depan. Dia mampu melakukan kalkulasi antara besarnya biaya dan benefit yang akan didapatkannya.
    Anda bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh Mr Next dengan cara mengenali celah pasar dan tren customer yang akan terjadi di masa depan.
3. Melihat apa yang sudah terjadi
    Tidak dibutuhkan kemampuan lebih untuk melihat apa yang sudah terjadi, tinggal melihat saja dengan mata telanjang. Sementara kemampuan untuk melihat apa yang belum dan akan terjadi dibutuhkan penglihatan dengan mata pikiran atau visi. Mereka yang hanya mampu melihat apa yang sudah terjadi dalam kasus ruko di atas adalah para pembeli. Mereka tinggal membelanjakan uangnya saja sampai habis. Itulah sebabnya mereka miskin, karena tidak kebagian keuntungan dari ruko tersebut. Waspadalah, barang kali selama ini Anda hanya mampu melihat apa yang sudah terjadi!
    Jika Anda ternyata masuk ke kelas ini, keluarlah dan naiki kelas yang lebih tinggi. Belajarlah untuk melihat apa yang belum dan akan terjadi dengan bergaul bersama Mr Future dan Mr Next atau bacalah buku yang mereka tulis atau ikuti seminar yang mereka adakan.
Take Action:
Kembangkanlah kemampuan untuk melihat apa yang belum terjadi, maka hidup Anda pun akan dibimbing menuju kekayaan yang berlimpah! Berani?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.