Langsung ke konten utama

Uji Kelayakan Pengusaha



Setiap orang berkesempatan sama untuk menjadi seorang entrepreneur (pengusaha). Akan tetapi seiring berputarnya roda waktu, kesempatan itu ada yang bertambah besar dan
ada yang mengkerdil. diperlukan indikator untuk mengukur tingkat kelayakan
seseorang menjadi entrepreneur agar kesempatan yang ada bisa diperbesar.
- Edi Susanto


    Ada 5 indikator yang saya sarankan untuk menguji seberapa layak Anda menjadi pengusaha, yaitu pertama, respon Anda terhadap kejadian negatif. Kedua, persepsi, kemauan (motivasi) dan kemampuan menjual Anda. Ketiga, Cara Pandang Anda terhadap resiko. Keempat, pilihan kehidupan ekonomi pada keamanan atau kebebasan finansial. Kelima, Bagaimana respon Anda terhadap perubahan. Mari kita ukur satu persatu kelayakan Anda menjadi pengusaha.

1.   Respon terhadap kejadian negatif (buruk)
Dalam hidup, kita sering mengalami kejadian buruk seperti: penolakan, kegagalan, kekecewaan, hinaan, cacian dan kejadian buruk lainnya.

    Misalnya, Saat berhadapan dengan penolakan:
1. Apa yang akan Anda katakan kepada orang yang menolak cinta atau lamaran pekerjaan Anda?
2. Bagaimana perasaan dan pikiran Anda saat itu?
3. Apa yang akan Anda lakukan saat cinta atau lamaran kerja Anda ditolak?

        Jika jawaban jujur Anda sebagai berikut:
1. Berkata kasar dengan nada marah atau kesal atau bahkan mengancam
2. Tertekan dan berpikir untuk membalas atau mencelakakan orang yang  menolak Anda suatu hari nanti atau berpikir Anda diperlakukan dengan tidak adil
3. Anda akan marah dan melakukan tindakan anarkis dengan mencelakai orang yang menolak Anda
Maka tingkat kelayakan Anda untuk menjadi pengusaha rendah, sebaiknya Anda memilih menjadi karyawan atau pegawai saja.

    Bandingkan dengan respon berikut ini
1. Berterimakasih dengan santun atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada Anda.
2. Menerima dengan lapang dada dan tetap fokus kepada tujuan.
3. Mengevaluasi diri dan menentukan langkah selanjutnya dan go action

        Respon kedua memberikan Anda kelayakan yang tinggi untuk menjadi seorang pengusaha, tinggal Anda asah terus kemampuan dan pengalaman bisnis Anda, akan tiba waktunya Anda menjadi pengusaha besar.

2.   Aktivitas menjual: persepsi, kemauan (motivasi), dan kemampuan
    Jika Anda memiliki persepsi yang negatif terhadap aktivitas menjual, memiliki motivasi yang rendah untuk menjual dan merasa tidak mampu untuk menjual, posisi pegawai cocok untuk Anda.
    Tetapi jika Anda memiliki persepsi yang positif terhadap aktivitas menjual, memiliki kemauan dan kesenangan yang besar untuk menjual dan terampil atau terus belajar menjual Anda layak tampil sebagai seorang pengusaha.

3.   Cara pandang terhadap resiko
    Apakah Anda memandang resiko sebagai sesuatu yang harus dihindari atau sesuatu yang harus dikelola? Cara pandang pertama akan menempatkan Anda sebagai karyawan atau pegawai yang baik, sedangkan cara pandang kedua akan menjadikan Anda menjadi seorang pengusaha sukses. Silakan pilih! Pilihan ada di tangan Anda.

4.   Pilihan : keamanan atau kebebasan
    Tiap hari Anda bekerja untuk mendapatkan uang. Apakah untuk menciptakan keamanan hidup, yaitu agar bisa membayar semua tagihan bulanan Anda atau untuk menciptakan kebebasan hidup, yaitu memiliki kendali atas kehidupan ekomomi dan kebebasan dalam menentukan standar hidup? Seorang karyawan atau pegawai mengejar keamanan. Seorang pengusaha menciptakan kebebasan, Kalau Anda?

5.   Respon terhadap perubahan
    Jika terjadi perubahan dalam hidup Anda, apakah di tempat kerja, seperti rotasi jabatan, dalam keluarga seperti hadirnya anggota keluarga baru atau dalam negara Anda seperti aturan baru pemerintah, Anda merasa nyaman atau terganggu atas perubahan itu? Jika Anda bisa nyaman dengan perubahan tersebut dan mampu beradaptasi dengan cepat, itu bertanda ada benih entrepreneur dalam diri Anda, kembangkanlah! Sebaliknya, jika anda merasa terganggu dan tidak nyaman, jadilah karyawan saja!

Take Action:
Jika Anda berkomitmen untuk menjadi pengusaha, didiklah diri Anda untuk memunuhi 5 indikator kelayakkan pengusaha di atas!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.