Langsung ke konten utama

HUKUM KONSEKUENSI






 


Saat Anda MEMBERI BANYAK, Anda akan MENERIMA BANYAK sebagai balasan dari pemberian Anda. Saat Anda MENGAMBIL BANYAK, akan ada BANYAK yang HILANG dari Anda sebagai ganti yang telah Anda Ambil. Sahabatku yang powerful, berfokuslah pada kuantitas dan kualitas pemberian Anda, hukum konsekuensi akan menjadikan kehidupan Anda melimpah dan penuh berkah

Ngunduh wohing pakarti. Siapa yang menanam ia memanen. Setiap aksi mendatangkan reaksi. Itulah prinsip-prinsip yang melandasi HUKUM KONSEKUENSI. Hal yang senada adalah: Anda bebas untuk berbuat, tetapi tidak bisa bebas dari akibatnya. Anda bebas untuk memberi, tetapi tidak bebas dari apa yang akan Anda terima.
Memberi banyak mendapatkan banyak, memberikan kebaikan, mendapatkan kebaikan, memberikan keburukan, mendapatkan keburukan, memberikan keuntungan, mendapatkan keuntungan, memberikan kerugian, mendapatkan kerugian, tidak memberi, tidak menerima, mengambil banyak, kehilangan banyak. Itulah HUKUM KONSEKUENSI. Sungguh adil dan logis.
MEKANISME BEKERJANYA HUKUM KONSEKUENSI
Untuk menciptakan kehidupan yang melimpah penuh berkah, setiap aktivitas hidup harus senada, seiring sejalan dengan HUKUM KONSEKUENSI. Sebaliknya, jika ada aktivitas yang bertentangan atau menabrak dengan HUKUM KONSEKUENSI, maka kehidupan yang penuh kemiskinan dan kesengsaraanlah yang akan Anda ciptakan. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami betul-betul mekanisme atau cara bekerjanya HUKUM KONSEKUENSI.
Berikut ini saya rangkum cara kerja hukum konsekunsi ke dalam 7 prinsip praktis. Disimak baik-bailk ya, sebab ini agak kebatinan!
1.      Alam berada dalam keadaan seimbang dan terus berjalan menyeimbangkan diri jika terjadi ketidakseimbangan (gangguan alam).
2.      MEMBERI = MENERIMA. Terjadi kesetaraan kualitas & kuantitas, hanya berbeda bentuk/wujud (mengalami transmutasi).
3.      Jika Anda memberi sesuatu (materi atau nonmateri) ada kekosongan dalam diri Anda. Oleh alam, kekosongan itu akan diisi dengan hal lain yang sifat (kualitas) dan jumlahnya (kuantitas) sebanding dengan apa yang telah Anda keluarkan (berikan) sehingga Anda kembali seimbang.
4.      Jika Anda mengambil sesuatu (materi atau nonmateri) ada kelebihan dalam diri Anda (Anda menjadi tidak seimbang). Oleh karena itu alam akan megeluarkan sesuatu dari diri Anda yang sifat (kualitas) dan jumlah (kuantitas)nya sebanding dengan apa yang Anda ambil, sehingga Anda kembali seimbang.
5.      Pertukarkan apa yang telah Anda miliki untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Pastikan nilainya (kualitas & kuantitasnya) sepadan. Tidak ada yang bisa diambil, dicapai, dimiliki secara gratis. Sebab itu akan menentang hukum konsekuensi dan Anda akan hancur jika melakukannya.
6.      Jadi, mulai sekarang berfokuslah pada NILAI (KUANTITAS & KUALITAS) PEMBERIAN ANDA untuk mengundang atau menciptakan hal-hal yang ingin Anda capai atau miliki.
7.      Pantaskan diri Anda (penuhi nilai yang dituntut) untuk bisa mencapai atau memiliki suatu hal. Saat itu telah berhasil Anda lakukan, maka apa pun hal yang ingin Anda capai atau miliki bisa Anda raih dengan mudah. Sebab selalu berlaku dimana pun dan kapan pun bahwa: kepantasan selalu mendahului pencapaian dan kepemilikan.
Apakah Anda sudah mengerti prinsip-prinsip yang berlaku dalam hukum konsekuensi di atas? Saat prinsip-prinsip itu sudah Anda aktualisasikan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan Anda, Anda akan mampu membuahkan kinerja surgawi. Anda dengan penuh kesadaran senantiasa berbuat baik tanpa perlu diimimg-imingi masuk surga dan mencegah kemungkaran tanpa ditakuti dengan neraka. Selamat mengaktualisasikan hukum konsekuensi, sahabatku yang powerful.
REFLEKSI
Jika dibandingkan, Anda lebih banyak memberi atau menerima, sahabatku yang powerful?

AMBIL TINDAKAN
Berupayalah secara terus meneneru agar pemberian Anda melebihi dari yang telah Anda terima!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.