Langsung ke konten utama

MERUMUSKAN REZEKI




Rezeki bisa diformulasikan sebagai: risiko + ilmu. Apakah Anda sudah cukup besar/berani mengambil risiko dan sudah cukup luas dan dalam ilmunya? Jika belum, rezeki Anda kecil, maka perbesarlah dengan menambah keberanian dan memperluas serta memperdalam ilmu.


Hanya segelintir orang yang berani mengambil risiko besar. Sebagian lagi hanya berani megmbil risiko sedang sampai kecil. Sebagian besar menghindar risiko. Itulah komposisi yang saya dapat setiap kali bertanya tentang seberapa besar Anda berani mengambil risiko di seminar-seminar yang saya bawakan.
Siapa yang rezekinya lebih baik dan melimpah:
1.        Pengambil risiko kelas kakap
2.        Pengambil risiko kelas teri
3.        Penghindar risiko
Untuk memberikan kebaikan dan kelimpahan rezeki, risiko itu harus dinikahkan dengan ilmu sehingga terbangunlah pasangan yang harmonis antara besarnya risiko dengan luasnya ilmu yang mampu mendatangkan rezeki yang berlimpah.
Sebelum kita mengupas lebih dalam pernikahan risiko dengan ilmu, mari kita mulai dengan mengenal lebih dekat dunia risiko
A.      Arti Risiko
Risiko adalah segala konsekuensi negatif atau akibat buruk yang terjadi dari setiap tindakan yang diambil. Bahkan orang yang tidak mengambil tindakan pun mengandung risiko sebab ia mengambil tindakan diam.
B.       Cakupan Risiko
Risiko ada 2 macam yaitu risiko dan berisiko.
·         Risiko
Risiko adalah konsekuensi negatif dari tindakan yang kejadiannya tidak bisa kita kendalikan atau ada diluar kontrol kita. Masuk kategori risiko adalah terjadinya gempa bumi yang meruntuhkan rumah kita dan teman yang buang angin.

·         Berisiko
Berisiko adalah konsekuensi negatif dari tindakan yang kejadiannya bisa kita kendalikan atau berada dalam kontrol kita. Masuk kategori berisiko adalah bisnis dalam bidang yang kita kuasai, investasi dalam instrument yang kita pahami.

Pemahaman yang sepotong-potong tentang risiko –hanya mengartikan sebagai konsekuensi negatif dari tindakan yang kejadiannya di luar kontrol membuat kita menghindari risiko habis-habisan. Sebaliknya memahami risiko sebagai konsekuensi negatif yang sepenuhnya bisa dikontrol akan menjadikan Anda pengambil risiko kelas bonek (bolo nekat). Sedangkan pemahaman yang lebih meluas, bahwa keberanian mengambil risiko besar harus dibarengi dengan penguasaan ilmu yang luas mampu untuk mencegah Anda dari mengambil tindakan yang sembrono. Bijaklah dalam mengambil risiko, sahabatku, pembaca yang powerful.
Pasangan risiko untuk mendatangkan rezeki baik dan melimpah adalah ilmu. Ada sedikitnya 3 ilmu yang saya rekomendasikan untuk mendampingi keberanian Anda dalam mengambil risiko, yaitu:
·      Ilmu Diri
Ilmu yang menyangkut pemahaman diri seperti visi, kekuatan dan kelemahan diri untuk menciptakan kehidupan yang sukses dan bermakna. Masuk kategori ilmu diri adalah ajaran agama (rohani), psikologi, motivasi/pengembangan diri, dan filsafat.
·      Ilmu Teknis
Ilmu teknis adalah ilmu yang menyangkut penguasaan keterampilan spesifik seperti menjual,  berinvestasi, manajemen keuangan, konstruksi, kedokteran dan sejenisnya. Penguasaan ilmu ini menjadikan Anda ahli dalam menjalankan pekerjaan pilihan Anda.
·      Ilmu Kepemimpinan
Ilmu tentang bagaimana Anda menggerakkan orang untuk memenuhi kebutuhan Anda. Sebagai makhluk sosial yang pasti berinteraksi dengan orang lain dan tidak mungkin untuk memenuhi semua kebutuhannya sendiri, maka ilmu kepemimpinan memegang peran vital bagi kesuksesan hidup Anda
Sekarang tiba saatnya untuk mengkombinasikan pasangan antara risiko dengan ilmu untuk mengetahui kapasitas rezeki yang bisa diwadahi. Perhatikan tabel di bawah ini!
RISIKO
ILMU
REZEKI
Besar
Luas
Besar
Besar
Sempit
Kecil
Kecil
Luas
Sedang
Kecil
Sempit
Kecil

Dari tabel di atas kita mendapati 3 ukuran rezeki, yaitu: besar, kecil dan sedang. Mari kita kupas ketiganya!
1.        Rezeki Besar
Rezeki besar bisa dihasilkan dari kombinasi antara keberanian dalam mengambil risiko besar dengan memiliki ilmu yang dalam. Yang menjadi risiko pada hakikatnya adalah ketiadaan ilmu sehingga tindakan yang diambil seringkali ngawur dan membahayakan. Dengan ilmu yang dalam pada bidang yang diambil memberikan kejelasan akan konsekuensi-konsekuensi negatif dan tindakan-tindakan antisipasi yang harus disiapkan serta cara-cara atau strategi apa yang bisa diterapkan untuk memperbesar kemungkinan berhasil. Kesemuanya itu akan menjadikan risiko besar yang diambil  justru sebagai pengundang bagi datangnya rezeki yang melimpah.

2.        Rezeki Sedang
Rezeki sedang bisa dihasilkan dari kombinasi: mengambil risiko kecil dengan memiliki ilmu yang luas. Penguasaan ilmu yang tidak diimbangi dengan tindakan untuk mengambil pekerjaan-pekerjaan atau peluang-peluang bisnis yang besar karena takut menghadapai risiko hanya akan menghasilkan rezeki sedang. Risiko kecil seringkali hanya menyertai pekerjaan kecil dan bisnis kelas teri yang meski risikonya mampu diatasi 100%  hanya akan memberikan tingkat kesejahteraan sedang.

3.        Rezeki Kecil
Rezeki kecil tercipta dari kombinasi antara mengambil risiko besar dengan penguasaan ilmu yang sempit. Bisa juga dari kombinasi antara mengambil risiko kecil dengan penguasaan ilmu yang sedikit atau dangkal. Orang yang nekat dengan mengambil risiko besar tanpa membekali diri dengan ilmu yang dalam sering diperingatkan oleh kehidupan dengan bangkrutnya bisnis, menggunungnya utang. Sayang mereka tidak peka atas peringatan itu sehingga hidupnya terus berezeki kecil dengan mengulangi kesalahan yang sama. Kelompok lain yang berezeki kecil adalah mereka yang terlalu takut untuk berubah karena mereka pikir terlalu berisiko. Parahnya lagi mereka para penghindar risiko berhenti belajar yang menjadikan risiko itu semakin menakutkan bagi kenyaman yang telah mereka rasakan.

REFLEKSI
Sudahkah komposisi anatara risiko yang Anda ambil dengan kedalaman ilmu Anda sudah sepadan, sahabatku yang powerful?

AMBIL TINDAKAN
Seimbangkan resiko yang berani Anda ambil dengan kedalaman ilmu yang Anda miliki!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.