Langsung ke konten utama

Apa yang Dimaksud Jutawan



Layakkah saya disebut jutawan? Tergantung definisinya. Definisi jutawan bagi saya (saat buku ini ditulis) adalah memiliki penghasilan Rp 10 juta/bulan dan saya sudah tidak
harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan tersebut dan penghasilan saya terus bertambah setiap harinya dan saya hanya melakukan yang saya sukai dan
inginkan. Dan saya sudah mencapainya. Bagaimana dengan Anda?
Silakan buat definisi jutawan menurut Anda dan capailah!.
- Edi Susanto


Banyak orang tidak meraih sukses dan tidak mengalami kebahagiaan diakibatkan oleh tidak pernah menetapkan standar hidupnya sendiri, melainkan mengizinkan orang lain (masyarakat) untuk menetapkan standar hidup baginya. Sebagai contoh: kebanyakan wanita merasa dirinya tidak cantik karena memiliki badan yang besar (gemuk), kulit hitam, rambut keriting. Mengapa? Karena standar cantik dalam masyarakat adalah seorang wanita yang memiliki tubuh langsing, tinggi, berkulit putih, hidung mancung, rambut lurus panjang hitam.
Mulai sekarang daripada Anda tersiksa dengan standar masyarakat yang tidak bisa Anda penuhi. Tentukanlah standar kehidupan Anda sendiri seperti cantik, kaya, sukses dan sebagainya kemudian capailah standar itu, maka Anda akan sukses dibuatnya. Sekali lagi saya ingatkan, bahwa masa depan Anda ada di tangan Anda bukan orang lain. Oleh sebab itu tetapkanlah standar bagi Anda sendiri dan capailah.
Demikian pula dengan sebutan jutawan, akan banyak orang yang memilki standar yang berbeda. Untuk benar-benar menjadi jutawan kita tidak akan membuang banyak waktu dan pikiran untuk mendefinisikannya. Melainkan kita akan menggunakan waktu dan pikiran itu untuk mewujudkannya sesuai dengan standar atau definisi yang telah kita tetapkan. Biarkan orang lain memiliki standarnya sendiri tentang jutawan.

PR untuk Anda kerjakan:
1.      Buatlah kriteria / standar Anda sendiri untuk semua aspek kehidupan Anda, seperti sukses, bahagia,dan kaya!
2.      Capailah standar yang telah Anda tetapkan itu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.