Langsung ke konten utama

Kecerdasan Finansial




Dibutuhkan banyak uang untuk bisa menjadi kaya, jika Anda tidak cerdas secara finansial. Sebaliknya hanya dibutuhkan sedikit uang atau tidak sama sekali untuk bisa
menjadi kaya, jika Anda terus mengasah kecerdasan finansial
- Edi Susanto


    Sejak ditemukannya uang sebagai alat pertukaran yang syah. Hampir segala sesuatu di bumi ini bisa dihargai atau dibeli dengan uang. Manusia selalu melibatkan uang dalam setiap aktivitas hidupnya. Uang memegang peran yang sangat penting dan sukar digantikan perannya oleh apa pun. Mereka yang memiliki banyak uang memiliki kebebasan lebih besar daripada yang memiliki sedikit uang. Untuk bisa memiliki banyak uang dibutuhkan pendidikan finansial yang berkesinambungan.
    Sudah tiba waktunya, orang tua mulai mengajarkan pendidikan finansial kepada anaknya sejak dini (sejak mereka mulai mengenal nilai uang atau sejak masuk TK) sebagai pondasi yang kokoh untuk membangun masa depan yang penuh kelimpahan (makmur dan bermartabat).
    Berhubungan dengan pendidikan, ada 3 macam pendidikan yang saya sarankan untuk diberikan kepada anak, yaitu:
1.   Pendidikan budi pekerti
    Pendidikan ini merupakan pondasi bagi kehidupan anak di masa depan agar bisa diterima dan mampu berinteraksi dengan masyarakat di mana dia tinggal.
2.   Pendidikan akademik
    Tujuannya untuk memberikan keterampilan dasar untuk belajar seperti membaca, menulis dan berhitung sebagai alat untuk meningkatkan kompetensi dalam mempelajari hal-hal yang dibutuhkan untuk hidupnya.



3.   Pendidikan finansial
    Diberikan agar anak mampu mendayagunakan uang yang diberikan kepadanya agar bisa bertambah atau mampu mendayagunakan waktu, tenaga, keterampilannya untuk bisa menghasilkan uang.

Memberikan pendidikan finansial kepada anak bukan dimaksudkan untuk mengajarkan materialistis atau segala sesuatu bisa diukur atau ditukar dengan uang. Perilaku yang mau dididikkan melalui pendidikan financial kepada anak adalah sikap hemat, kreativitas, ketekunan, produktif, dan menentukan prioritas.

Take Action:
1.      Belilah buku, CD, atau ikuti seminar yang mengajarkan kecerdasan financial dan praktikkanlah!
2.      Berikan pendidikan financial kepada anak Anda dengan cara memberikan uang saku setengah dari biasanya dan minta anak Anda untuk mencari yang setengahnya atau berhemat!
3.      Perhatikan apa yang biasa dibeli oleh anak Anda dengan uang yang Anda berikan! Apakah untuk membeli sesuatu yang mampu menghasilkan uang atau yang menghabiskan uang?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.