Langsung ke konten utama

Tiga Level Kemakmuran



Saya membagi level kemakmuran hidup menjadi 3, yaitu: 1. Aman Finansial: Kondisi dimana Active Income (Pendapatan dari kerja) lebih besar dari Gaya hidup.
Dirumuskan: AI>GH. 2. Bebas Finansial: Kondisi dimana Pasive Income
(Pendapatan dari aset) lebih besar dari Gaya Hidup. Dirumuskan
PI>GH  3. Berkah Finansial: Kondisi dimana tindakan
memberi lebih dulu dan besar dari tindakan menerima.
Dirumuskan: Give>Take
- Edi Susanto


        Hidup makmur adalah dambaan setiap orang bahkan setiap bangsa di dunia. Berbagai upaya dengan pengorbanan yang besar dilakukan untuk memiliki kehidupan yang makmur lahir dan batin. Berikut akan saya bahas 3 level kemakmuran financial:

1.   Aman Finansial
Merupakan kemakmuran dasar yang merupakan pondasi bagi berdirinya level bebas dan berkah. Untuk mewujudkannya, Anda harus memiliki penghasilan kerja (aktif income) yang lebih tinggi dari kebutuhan hidup Anda. Jika penghasilan dari kerja Anda kecil, Anda harus menciptakan sumber income alternatif. Jika Anda tidak atau belum mampu, Anda harus mulai memangkas biaya konsumsi menjadi lebih ramping lagi.

2.   Bebas Finansial
Untuk bisa mencapai kondisi bebas financial, Anda harus memiliki income yang bersumber dari aset, bukan dari kerja. Hal ini bisa Anda lakukan, jika kondisi aman finansial sudah bisa Anda capai, dimana Anda memiliki selisih positif (aktif income lebih besar dari kebutuhan hidup). Selisih itu Anda sisihkan (tidak dikonsumsi) untuk membuka usaha yang dioperasikan oleh orang lain tetapi di bawah kontrol Anda. Jika income Anda yang bersumber dari usaha tersebut (pasif income) sudah lebih besar dari gaya hidup yang Anda inginkan, Anda telah berhasil mencapai bebas finansial.

3.   Berkah Finansial
Inilah puncak dari kemakmuran financial Anda, dimana Anda terus memberi kepada kehidupan banyak orang, karena Anda memang sungguh-sungguh telah kaya. Sebagai konsekuensi dari pemberian Anda, Anda akan terus mendapatkan limpahan kekayaan dari Tuhan dari segala penjuru, selaras dengan hukum alam tentang aksi reaksi, sebab akibat yang menjelaskan bahwa setiap aksi (sebab) akan mendapatkan reaksi (akibat) yang sepadan. Untuk bisa masuk ke zona berkah finansial ini tidak perlu menunggu Anda benar-benar kaya terlebih dulu. Caranya mudah, tiap hari carilah orang yang membutuhkan uang, makanan, bantuan Anda (waktu, pikiran, tenaga) kemudian berikanlah sesuai dengan kemampuan Anda. Bukan jumlah yang Anda berikan tetapi kerelaan dan kepedulian Anda untuk memberi. Jika sudah rela, makin banyak dalam memberi makin baik, karena dampaknya jauh lebih besar dan luas. Lakukan secara konsisten dan jadikan suatu kebiasaan. Secara perlahan namun pasti Anda mulai memasuki zona berkah finansial. Selamat!

PR untuk Anda kerjakan:
1.      Telitilah Kondisi financial Anda, berada pada level aman, bebas atau berkah?
2.       Capailah ketiga level financial di atas dengan mempraktekkan cara yang sudah saya jelaskan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.