Langsung ke konten utama

Nasihat yang Baik dan Buruk



Nasihat yang buruk: “Milikilah hidup yang layak dan berkecukupan!”. Nasihat yang baik : “Milikilah hidup yang kaya dan penuh keberkahan!” Dengan hidup layak dan berkecukupan, kita hanya mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri.
Sedangkan dengan hidup kaya dan berkah kita bisa memenuhi
kebutuhan banyak orang dan menjadi berkah bagi hidup
mereka. Jalankan nasihat yang baik dan tinggalkan
nasihat yang buruk sekarang juga!
- Edi Susanto


        Oleh masyarakat, kita diajarkan untuk mensyukuri kehidupan yang layak dan berkecukupan. Tapi kita tidak pernah dididik untuk mencapai sekaligus mensyukuri kehidupan yang kaya berlimpah dan menjadi berkah bagi kehidupan banyak orang. Melalui buku ini, saya mengajak Anda untuk mendidik diri dalam mencapai dan mensyukuri hidup yang melimpah dan penuh berkah.
        Bagaiman cara kita agar memiliki kehidupan yang kaya dan berkah dengan mudah? Kita harus memperbesar kebutuhan kita, caranya dengan memasukkan kebutuhan banyak orang ke dalam kebutuhan kita, misalnya memberi makan orang miskin, menyekolahkan anak yang tidak mampu, atau bentuk bantuan lainnya ke dalam kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi, kemudian berdoalah sebagai berikut: “Tuhan, berikanlah aku kemampuan, kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya, orang-orang yang tidak mampu, dan menolong banyak orang agar hidup mereka bertambah sukses, bertambah bahagia, dan bertambah kaya. Jadikanlah aku sebagai alatmu yang efektif untuk menebarkah berkah bagi seisi alam. Amin”.
        Di dalam berdoa, mintalah kemampuan atau keterampilan untuk memenuhi kebutuhan Anda dan banyak orang, bukan kebutuhan itu sendiri. Sebab dengan melakukan ikhtiar (bekerja) dengan kemampuan yang telah Tuhan berikan, disitulah ladang amal kita, tempat untuk mengumpulkan bekal menuju ke surga pada kehidupan kita selanjutnya.

Jalankan nasihat berikut ini:
1.      Berdoa dan fokuslah pada upaya untuk memenuhi kebutuhan banyak orang!
2.      Berfokuslah pada upaya untuk mengembangkan keterampilan dan mengevaluasi cara kita dalam memenuhi kebutuhan hidup banyak orang, apakah sudah halal dan legal, baru apakah sudah cerdas, keras, dan tuntas?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.