Tiap hari kita mengeluarkan uang
untuk membiayai hidup. Ada 2 macam biaya: 1. Biaya yang terus menuntut Anda
untuk membiayainya (kebutuhan perut). Contonya biaya
untuk makanan, pakaian, rumah,
dan kendaraan. 2. Biaya yang mampu membiayai
hidup Anda (kebutuhan pikiran dan
hati). Contohnya biaya untuk pendidikan
seperti membeli buku dan
mengikuti seminar. Sudah berapa besar biaya yang
Anda keluarkan untuk membiayai
kebutuhan pikiran dan hati Anda?
- Edi Susanto
Baik orang kaya maupun orang miskin setiap
mendapatkan uang, akan dikeluarkan untuk membiayai semua kebutuhan hidup
mereka. Namun, ada perbedaan jenis biaya antara orang kaya dengan orang miskin.
Perbedaan ini yang menyebabkan mereka yang kaya terus bertambah kaya, sedangkan
yang miskin bablas miskin alias miskin abadi. Mau tahu letak perbedaaannya?
Orang miskin, hanya mengenal 1 biaya, yaitu
biaya konsumtif. Contohnya: biaya untuk makan, pakaian, tempat tinggal, biaya
sekolah, berbagai tagihan seperti listrik, telepon, air, dan pajak. Yang Masuk
biaya konsumtif adalah semua jenis biaya yang membuat uang keluar dan tidak
akan pernah kembali kepada Anda.
Orang kaya, memiliki 2 biaya, yaitu biaya
konsumtif seperti yang dimiliki oleh orang miskin dan biaya produktif. Bedanya
dengan orang miskin, yang 100% pendapatannya masuk ke biaya konsumtif, orang
kaya membaginya menjadi 2 dengan porsi 30% untuk biaya produktif dan 70% biaya
konsumtif. Ingat, urutan mengeluarkannya harus didahulukan untuk biaya
produktif. Yang masuk biaya produktif adalah semua biaya yang membuat uang
keluar dari kantong Anda untuk sementara, sampai akhirnya mereka mampu mengajak
teman-temannya (sesama uang dalam jumlah lebih banyak) kembali kepada kantong
Anda. Contohnya: berderma, investasi, dan tabungan.
Take Action
1.
Jika Anda baru memiliki biaya
konsumtif, alokasikan 10%-30% untuk memenuhi biaya produktif! Bukan jumlahnya
yang penting, tetapi komitmen dan kedisiplinan Anda dalam mengalokasikannya!
2.
Jika Anda sudah memiliki biaya
produktif, tambahkan jumlah yang telah Anda alokasikan ke sana. Jika biaya produktif
Anda sudah menghasilkan, jangan dikonsumsi terlebih dulu, investasikanlah
kembali!
Komentar
Posting Komentar