Langsung ke konten utama

Hutang Baik dan Hutang Buruk



Seperti halnya biaya, Hutag juga ada 2 macam: hutang baik dan hutang buruk. 1. Hutang buruk akan memakan Anda hidup-hidup. Contohnya: hutang untuk membayar barang-barang konsumtif (mobil, dan elektronik) 2. Hutang baik akan mampu menghidupi
Anda seumur hidup. Contohnya: hutang untuk modal usaha atau investasi
yang menguntungkan. Pastikan jika Anda
berhutang termasuk hutang baik!
- Edi Susanto

    Hutang memiliki 2 sisi yang berlawanan sifatnya. Mengenali sifat masing-masing sisi, akan membuat kita mampu memanfaatkan hutang untuk melipatgandakan kekayaan kita. Sisi yang pertama bernama hutang konsumtif (hutang jelek), Sisi yang kedua bernama hutang produktif (hutang baik)

1.   Hutang Konsumtif
Jika Anda berhutang kepada orang atau bank untuk membangun atau merenovasi rumah Anda. Dimana tiap bulan Anda berkewajiban untuk membayar utang  plus bunganya kepada Bank dan rumah itu tidak menghasilkan uang kepada Anda, Anda sedang memiliki hutang konsumtif. Berhatilah-hatilah. Hutang ini akan memakan pendapatan Anda.

2.   Hutang Produktif
Sebaliknya jika utang yang sama digunakan untuk membagun rumah yang kemudian Anda kos kan. Anda akan memilki 2 jenis hutang:
A.   Hutang Konsumtif
Jika uang yang Anda hasilkan dari pendapatan sewa rumah (kos) tersebut jumlahnya lebih kecil daripada cicilan plus bunga yang harus Anda bayarkan ke Bank.


B.   Hutang Produktif
Jika uang yang Anda hasilkan dari pendapatan sewa rumah (kos) tersebut jumlahnya lebih besar daripada cicilan plus bunga yang harus Anda bayarkan ke Bank

Evaluasi hutang Anda:
1.      Apakah termasuk ke hutang konsumtif atau produktif? Jika termasuk utang konsumtif, secepantnya lunasi!
2.      Jika anda memiliki utang produktif, pastikan uang yang Anda hasilkan dari utang produktif tersebut jumlahnya lebih besar dari cicilan plus bunga yang harus Anda bayarkan untuk melunasi utang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

Berpikir Seperti Orang Kaya Berpikir

Orang kaya berpikir untuk bisa memberi lebih. Orang miskin berpikir untuk menerima lebih . Perbedaan ini akan meyebabkan mereka yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Dengan memberi lebih, kehidupan akan melimpahkan kekayaannya sebagai balasannya. Sebaliknya, dengan berpikir untuk menerima lebih, kehidupan akan mengambil sesuatu dari kita sebagai gantinya. - Edi Susanto

Dari Mengejar Uang Menjadi Dikejar Uang

Rubahlah pola pikir Anda dari mencari (mengejar) uang menjadi menarik (dikejar) uang. maka Anda akan menjadi magnet uang. Artinya, rubahlah pemikiran dari bekerja untuk mendapatkan gaji menjadi bekerja untuk membangun aset yang mampu menghasilkan uang untuk Anda tanpa harus bekerja. - Edi Susanto