Langsung ke konten utama

KEBIASAAN BURUK ORANG MISKIN


Jangan terperangkap oleh kebiasaan membeli barang (mobil, elektronik, meubel dll) 
yang tidak atau belum Anda butuhkan untuk mengesankan orang yang tidak Anda sukai dengan menggunakan uang yang tidak Anda miliki (hutang). Jika Andasudah terlanjur terperangkap, hentikan sekarang juga jika Anda tidak ingin hidup miskin dan banyak hutang.
- Edi Susanto -

Motif (Alasan) Belanja Orang Miskin adalah untuk mengesankan orang yang tidak disukai. Celakanya uang yang digunakan bersumber dari utang / pinjaman. Sebagian besar barang yang yang dibeli adalah barang konsumtif. Contohnya adalah membeli mobil agar kelihatan kaya dengan cara meminjam uang di bank atau menjual tanah di kampung, padahal mobil itu tidak pernah dipakai untuk menghasilkan lebih banyak uang, hanya nongkrong di teras rumah untuk pajangan.
Sedangkan Motif (Alasan) Belanja Orang Kaya adalah untuk meningkatkan income guna membahagiakan orang yang dicintai (keluarga) dengan uang yang bersumber dari pasif income. Sebagian besar barang yang dibeli adalah barang produktif. Contohnya sama-sama membeli mobil, hanya saja mobil yang dibeli digunakan sebagai sarana untuk mendistribusikan produk ke luar kota guna memperluas jaringan distribusi produk yang berujung pada meningkatnya omset dan income.

Telitilah motif belanja Anda!
1.      Apakah Anda membeli barang yang Anda butuhkan atau tidak?
2.      Apakah barang yang Anda beli bersifat konsumtif atau produktif?
3.   Apakah Anda membeli barang dengan uang pinjaman (berutang) atau dari pasif income Anda?
4.      Apakah Anda membeli barang untuk mengesankan orang yang tidak Anda sukai atau untuk membahagiakan orang yang Anda cintai?
5.   Apakah Anda membeli barang untuk membuat anda terlihat kaya atau membuat Anda bertambah kaya?

 Salam Powerful,
 Edi Susanto






Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.