Langsung ke konten utama

Beda Kebutuhan dengan Gaya Hidup



Jika Anda menyaksikan orang yang menghuni rumah megah dan mengendarai mobil mewah serta mengenakan pakaian dengan aksesoris bermerk internasional, Anda langsung
mencap: “itu orang kaya”. Ternyata cap Anda itu belum tentu benar. Yang
Anda maksud adalah “itu orang dengan gaya hidup kaya”.
- Edi Susanto


          Orang kaya atau miskin secara finansial yang tahu persis adalah orang yang bersangkutan dan Tuhan. Banyak orang yang tidak kaya menampakkan gaya hidup kaya agar dianggap dan diperlakukan seperti orang kaya. Sebaliknya sebuah survei di Amerika, melaporkan 90% lebih orang kaya di Amerika memiliki gaya hidup sederhana dengan mengendarai mobil pick up atau sedan tua dan mendiami rumah yang sederhana. Hanya kalangan selebritis yang mayoritas memiliki gaya hidup mewah dan glamour.
        Kondisi kekayaan sesorang secara finansial dapat diukur dengan menjumlahkan semua aset yang dimilikinya kemudian mengurangkannya dengan semua pengeluaran dan hutangnya. Selisihnya adalah kekayaan bersih, yang menunjukkan kekayaan yang sebenarnya. Bukan kelihatan kaya. Untuk lebih mudahnya, saya rumuskan:
Kaya = aset > pengeluaran + hutang
Miskin =  aset < pengeluaran + hutang
        Saya menawarkan sebuah konsep bagaimana Anda bisa benar-benar kaya dan mampu memilki gaya hidup kaya yang sehat, yang bisa membuat Anda bebas dan tidak terbebani dengan gaya hidup kaya Anda. Konsep itu adalah bedakan antara kebutuhan dengan gaya hidup, sebagai berikut:

KEBUTUHAN
Ø  Definisi Kebutuhan : barang atau jasa yang dikonsumsi untuk memenuhi kelangsungan dan kelayakan hidup.
Ø  Contoh kebutuhan : kebutuhan akan makanan, pakaian, kendaraan, komunikasi dan rumah.
Ø  Tujuan Pemenuhan : ditujukan untuk memenuhi fungsi atau manfaat seperti makan agar sehat, pakaian untuk menutup aurat, rumah untuk tempat berlindung dan istirahat, kendaraan untuk mobilitas (mempermudah perpindahan), Telepon dan HP untuk komunikasi.
Ø  Sumber pemenuhan 70% dari aktif income.

GAYA HIDUP
Ø  Definisi Gaya hidup : barang atau jasa yang dikonsumsi untuk untuk menampilkan citra atau kelas tertentu (kaya) di masyarakat.
Ø  Contoh gaya hidup : kepemilikan rumah megah, mengendarai mobil mewah, makan di restoran mahal, memakai pakaian yang berkelas dengan merk internasional.
Ø  Tujuan Pemenuhan : untuk menciptakan kesan, kelas dan citra tertentu, yaitu kelihatan kaya. Rumah dan mobil mewah untuk memperlihatkan banyak harta, lebih dari sekedar untuk tempat tinggal dan sarana transportasi.
Ø  Sumber pemenuhan : 10% dari pasif income.

Prinsip dasar berikut ini perlu Anda jalankan, agar Anda benar-benar bisa kaya dan mampu membiayai gaya hidup kaya yang Anda inginkan:
1.   Jika belum memiliki pasif income dilarang memiliki gaya hidup kaya.
2.   Alokasikan 30% dari aktif income (pendapatan kerja). Sisihkan di awal, bukan diakhir secara konsisten untuk menciptakan pasif income (Baca kembali Pikiran #69). Sedangkan 70% sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Alokasi 90% dari pasif income untuk memperbesar aset atau menciptakan asset baru, sisanya 10% untuk membiayai gaya hidup Anda. Dengan begitu pasif income Anda bisa terus tumbuh sementara Anda bisa meningkatkan gaya hidup. Enak bukan?


Take Action
Jujurlah pada diri Anda akan kemampuan finansial Anda dan milikilah gaya hidup dengan 10% dari pasive income Anda atau penuhi kebutuhan dengan 70% aktif income Anda. Hidup Anda pun menjadi ringan tanpa beban.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.