Pengelolaan uang yang tepat untuk jangka
panjang mampu menjadikan Anda jutawan, tidak peduli berapa banyak uang yang
bisa Anda hasilkan. Oleh karena itu
belajarlah teknik pengelolaan uang kepada
para jutawan!
- Edi Susanto
Suatu hari pada jam makan siang, seorang lelaki paro baya
terlihat meninggalkan kantor. Sesaat sebelum memasuki mobilnya yang diparkir
dekat jalan raya, dia terlihat sibuk mencari sesuatu. Seorang satpam dengan
sigap menawarkan bantuan. “Pak, ada yang bisa saya bantu?”, Tanya satpam dengan
ramah. “Saya sedang mencari uang saya yang jatuh di sekitar sini”, jawab lelaki
paro baya tersebut. “Biar saya saja Pak” balas si satpam sambil memulai
pencarian. Setelah menyisir tempat, satpam berhasil menemukan uang 1 sen sambil
bertanya heran kepada Lelaki yang kehilangan uang tersebut, “apa ini uang bapak
yang hilang? “ “Benar, jawab lelaki itu dengan nada gembira. “Terimakasih,
telah membantu saya”, sambil mengeluarkan uang $ US10 dan menjabat tangan si
satpam kemudian meluncur pergi dengan mobil mewahnya. Satpam bengong bercampur
gembira. Baru kali ini mendapatkan uang sebanyak itu, hanya dengan membantu
menemukan uang 1 sen yang tidak berarti banyak. Selesai.
Anda tahu, siapa lelaki paro baya yang
kehilangan 1 sen tersebut? Dia adalah Li Ka Shing, salah satu orang terkaya di
Asia. Dari kisah di atas kita bisa mengambil beberapa pelajaran penting tentang
manajeman keuangan, sebagai berikut:
1. Ketahui perbedaan yang jelas antara
kebutuhan dan keinginan
Dari kisah LI Ka Shing, Anda mungkin akan
mengatakan kalau Li Ka Shing itu sinting (gila). Kehilangan uang 1 sen dicari
setengah mati, sementara dia mengeluarkan $10 dengan entengnya. Mengapa? Karena
Uang 1 sen yang terjatuh kemudian hilang adalah uang yang tidak harus keluar,
karena tidak ada niat atau tujuan untuk menghilangkannya. Sedangkan uang $10
adalah uang yang harus keluar untuk menghargai jerih payah si satpam. Bagi para
jutawan berlaku hukum bahwa uang yang tidak harus keluar, harus tidak boleh
keluar, walaupun 1 sen. Tetapi uang yang harus keluar, harus keluar berapa pun
besarnya. Bukan soal jumlah, melainkan soal tujuan uang itu keluar.
Uang yang tidak harus keluar adalah
keinginan, sedangkan uang yang harus keluar adalah kebutuhan hidup. Jangan
pernah keluarkan uang untuk memenuhi keinginan Nafsu pancaindera dan ego Anda,
melainkan keluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda dan investasi yang
akan membuat uang Anda bertambah banyak. Ini adalah pelajaran pertama dari
kisah LI Ka Shing.
2. Susunlah skala prioritas
Pelajaran kedua, Dahulukan kebutuhan Anda
dari mulai yang penting sampai yang tidak penting dilihat dari arus uang Anda
(masuk atau keluar). Kebutuhan yang menghasilkan uang masuk harus
diprioritaskan (diutamakan) di atas kebutuhan yang menyebabkan uang keluar.
Adapun skala prioritas yang saya sarankan sebagai berikut:
1. Sedekah/Derma : 5% untuk
menciptakan keberkahan hidup
2. Investasi : 15% untuk menciptakan kekayaan hidup
3. Tabungan : 10% untuk menciptakan keamanan hidup
4. Konsumsi :
70% untuk menciptakan kelayakan
hidup
Jika Anda sudah benar-benar kaya, komposisi
bisa dibalik menjadi: Sedekah + Investasi + tabungan mengambil porsi 70% dari
pendapatan Anda, sisanya 30% untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup Anda.
3. Pastikan Anda
mengeluarkan uang untuk hal yang pantas
Untuk menghargai kepedulian dan kerja keras
si satpam, LI Kha Shing memberinya $10. Harga yang pantas. Seringkali karena
didorong oleh keinginan untuk berhemat, sebagian besar orang malah membuat
kehidupannya menjadi terus miskin. Satu contoh yang sering kita jumpai, tidak
adanya anggaran (alokasi uang) untuk mengikuti seminar atau membeli buku atau
CD yang akan mengajari cara menghasilkan uang lebih banyak, karena lebih
memilih menabung uang untuk membeli barang-barang elektonik atau furniture yang
belum dimilikinya. Akibatnya selama bertahun-tahun mereka bekerja dengan cara
yang sama, tempat yang sama, orang yang sama dan sistem yang sama dan sudah
pasti penghasilan pun tetap sama kecilnya. Kasihan deh lu!
Sebaliknya apa yang terjadi, jika uang yang ditabung
tersebut, sebagian digunakan untuk mengikuti seminar atau membeli buku tentang
pengelolaan keuangan atau bisnis, maka mereka akan mendapatkan ide dan
keterampilan yang bisa menambah pendapatan mereka. Pastikan harga yang pantas
untuk uang Anda. Tidak selamanya yang gratis itu menguntungkan Anda. Itulah
pelajaran terakhir tentang manajemen keuangan dari Li Kha Sing.
Take Action
1.
Teliti pos-pos pengeluaran Anda,
pastikan uang keluar untuk memenuhi kebutuhan bukan keinginan nafsu indrawi
Anda!
2.
Susunlah skala prioritas
mengikuti susunan pada pelajaran ke-2!
3.
Pastikan Anda mengeluarkan uang
untuk membayar (mendapatkan) harga yang pantas!
Komentar
Posting Komentar