Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia
yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan
kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke
langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke
bumi.
Tahukah Anda mengapa
air selalu tersedia melimpah di alam, meskipun kita konsumsi setiap hari? “Ya,
Anda benar”. Sebab air mengalami siklus yang disebut dengan daur
hidrologi. Air mengalami proses
pembentukan dari elemen udara yang melimpah ruah di alam secara terus menerus.
Dengan memahami siklus air, manusia mampu mengharmoniskan tindakan untuk
mendukung terpeliharanya daur hidrologi dengan baik seperti melestarikan hutan
sehingga daur hidrologi tetap berlangsung dan pasokan air tidak terganggu.
Demikian pula dengan rezeki
pun memiliki siklus yang saya sebut siklus rezeki. Perhatikan gambar berikut
ini!
Dengan memahami siklus
rezeki, Anda mampu mengharmonisasikan pikiran, perasaan dan tindakan untuk
membangun faktor-faktor yang mendukung bagi berjalannya aliran/siklus rezeki.
Alhasil, Anda akan senantiasa mendapat pasokan rezeki yang melimpah. Mari kita
pahami siklus rezeki. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berdasarkan gambar
siklus rezeki di atas, kita bisa mengurai siklus rezeki dalam 6 bagian proses
sebagai berikut, yaitu:
1.
Tuhan
menurunkan rezeki ke bumi
2.
Rezeki
dialirkan dalam interaksi manusia
3.
Manusia
berinteraksi untuk bertukar manfaat
4.
Pertukaran
manfaat menghasilkan kelimpahan
5.
Kelimpahan
mendorong terlahirnya rasa syukur
6.
Rasa
syukur yang terpanjatkan ke langit dibalas Tuhan dengan menurunkan rezeki ke bumi
Mari, kita selami lebih
dalam 6 perjalanan rezeki di atas!
1.
Tuhan menurunkan rezeki ke bumi
Tuhan menciptakan
manusia dengan tujuan untuk mengenal-Nya dan menyembah-Nya. Dalam aktivitas
pengenalan dan penyembahan kepada Tuhan, manusia membutuhkan kelangsungan dan
kesejahteraan hidup. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan memenuhi
kesejahteraan hidup manusia Tuhan meneurunkan rezeki kepada manusia.
2.
Rezeki dialirkan dalam interaksi manusia
Rezeki
yang telah Tuhan turunkan dari langit tidak serta merta jatuh ke tangan
manusia. Namun dialirkan dalam setiap interaksi atau silaturahmi. Inilah
jawaban mengapa silaturahmi mampu menambah rezeki yang kita terima. Oleh karena
itu rajinlah melakukan interaksi kepada sesama jika Anda ingin hidup
berkelimpahan.
3.
Manusia berinteraksi untuk bertukar manfaat
Namun perlu
diingat, tidak semua interaksi mendatangkan rezeki. Mengapa? Mari kita ingat
kembali, tujuan diturunkannya rezeki adalah untuk menjaga kelangsungan hidup
& memenuhi kesejahteraan manusia agar mampu beribadah (mengenal dan
menyembah) kepada Tuhan. Interaksi yang tidak baik dan merugikan tidak bisa
dialirkan rezeki. Sebab dalam setiap proses peribadatan selalu memberikan
dampak kebaikan dan kemanfaatan.
Mari kita kenali jenis interaki yang didalamnya rezeki mengalir, yaitu:
1.
Interaksi dalam kebaikan
Berupa
interaksi yang tidak melanggar norma agama (halal) dan juga tidak bertentangan
dengan hukum negara (legal).
2.
Interaksi yang memberikan manfaat bersama
Yaitu
interaksi yang mampu menyumbangkan keuntungan bagi kedua belah pihak yang
terlibat. Tidak ada satu pihak pun yang rugi akibat dari keuntungan yang diraih
pihak lain.
Untuk lebih
memudahkan Anda dalam mengenali jenis interaksi yang mengalirkan rezeki,
izinkan saya memberikan contohnya sebagai berikut:
1.
Inteaksi
guru dengan siswa
Mengalirkan rezeki berupa ilmu untuk siswa, kebahagiaan dan
kesejahteraan bagi gurunya.
2.
Interaksi
dokter dengan pasien
Mengalirkan rezeki berupa kesembuhan bagi pasien dan
kesejahteraan bagi dokter.
3.
Interaksi
pedagang dengan pembeli
Mengalirkan rezeki berupa kesejahteraan bagi pedagang dan
terpenuhinya produk atau pelayanan bagi pembeli.
4.
Interaksi
orang tua kepada anak-anaknya
Mengalirkan rezeki berupa kebahagiaan untuk orang tuanya
dan pemenuhan kebutuhan untuk anak-anaknya.
5.
Interaksi
dengan sahabat
Mengalirkan rezeki berupa kebahagiaan, kehangatan dan
cinta kasih yang mendalam diantara mereka.
4.
Pertukaran manfaat menghasilkan kelimpahan
Pertukaran manfaat
yang terus berlangsung secara kumulatif akan menghasilkan kelimpahan dalam
beragam rupa, diantaranya ilmu, kesejahteraan, kesehatan, kebahagiaan. Siapa
yang rajin melakukan pertukaran manfaat akan mendapatkan aliran rezeki yang
deras dalam hidupnya.
Agar Anda mampu
melakukan pertukaran secara intens dan berjangka panjang, Anda wajib untuk
terus membangun kualitas pribadi yang terdiri dari karakter dan kompetensi
untuk menciptakan nilai diri yang tinggi dan mulia. Nilai diri inilah yang
menjadi ukuran seberapa besar manfaat yang bisa Anda pertukarkan. Semakin besar
manfaat yang Anda pertukarkan, semakin pantas pula Anda untuk mendapatkan
rezeki yang besar.
Sederhananya bisa
saya ilustrasikan sebagai berikut: seorang dokter spesialis anak akan
mendapatkan fee yang lebih besar dibadningkan bidan saat mengimunisasi anak.
Seorang profesor akan mendapatkan honor yang lebih besar saat mengajar di
kampus dibandingkan yang hanya sarjana (S1).
5.
Kelimpahan mendorong terlahirnya rasa syukur
Kelimpahan semesta
yang mengalir kepada manusia yang telah cukup melakukan pertukaran akan
melahirkan rasa syukur kepada Sang pemberi rezeki (Tuhan).
Ungkapan syukur
terlantun ke langit dalam bentuk ucapan: “Alhamdulillah”, “Puji Tuhan”, “matur
nuwun Gusti”, “Thanks God”. Juga terdistribusi ke muka bumi dalam bentuk ucapan
terimakasih kepada sesama.
Bentuk
lain ungkapan syukur adalah sedekah, yaitu memberi sebagai balasan atas rezeki
yang telah Tuhan karuniakan. Memberikan pelayanan bagi kebahagiaan dan
kesejahteraan sesama dalam bentuk
donasi ke panti asuhan, pemberian beasiswa, bantuan korban perang dan bencana
alam juga merupakan wujud syukur yang terdistribusi ke bumi. Silakan Anda pilih
yang cocok dengan Anda.
6.
Rasa syukur yang terpanjatkan ke langit dibalas Tuhan
dengan menurunkan rezeki ke bumi
Sebagaimana janji
Tuhan: “Akan kutambah nikmat-Ku jika engkau bersyukur”. Seperti itu pula yang
terjadi pada sebuah negeri atau komunitas yang warganya bersyukur. Suatu tempat dimana syukur dalam aneka bentuk dilantunkan
selalu membawa kemakmuran dan kedamaian warganya. Mengapa bisa demikian?
Izinkan saya
melogikannya secara sederhana. Lantunan syukur berupa
pengakuan akan nikmat Tuhan mendorong setiap manusia untuk menjaga dengan baik
nikmat tersebut. Menggunakannya bagi kebaikan dan kemanfaatan bersama.
Kesadaran seperti ini yang ditindaklanjuti dengan perbuatan akan melahirkan
sikap saling menghormati dan melayani bagi sesama.
Apa yang
akan terjadi jika di dalam suatu negeri, penduduknya saling menghormati dan
melayani? Ya benar, disanalah rezeki Tuhan akan turun dan terus bertambah.
REFLEKSI
Apakah Anda sudah meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi dengan
sesama? Apakah Anda sudah meningkatkan nilai dari manfaat yang bisa Anda
kontribusikan dan mengkomunikasikan nilai manfaat Anda secara masif?
AMBIL
TINDAKAN
Tingkatkan kuantitas
dan kualitas interaksi Anda serta komunikasikan nilai manfaat yang bisa Anda
kontribusikan secara masif dan kontinyu!
Komentar
Posting Komentar