Tuhan
menganugerahkan rezeki dalam beragam bentuk (material dan spiritual) dan jenis
(kenikmatan & penyelamatan) kepada manusia untuk menunjang proses
peribadatan (vertikal dan horizontal) agar berjalan dengan baik.
Tuhan menciptakan
manusia untuk mengenali diri-Nya melalui proses peribadatan, baik secara formal
dalam bentuk ritual keagamaan maupun nonformal dalam wujud penggunaan akal dan
hati dalam membaca tanda-tanda kebesan-Nya. Ibadah tersebebut dilakukan dalam 2
dimensi, yaitu dimensi vertikal yang bersifat personal atau berhubungan secara
pribadi dengan Sang Khalik dan berdimensi horizontal atau berhubungan dengan
kemasyarakatan dalam membangun kedekatan kepada Sang Pencipta.
Dalam proses
peribadatan formal, berbagai sarana dibutuhkan agar prosesnya berjalan dengan
baik, seperti tempat ibadah, pakaian dan simbol-simbol keagamaan lain. Dalam
tataran ibadah ritual ini setiap agama memiliki tatacara peribadatan yang
berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu menyembah, membaktikan diri dan
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Sang Pencipta. Peribadatan forrmal
keagamaan adalah sebuah adab atau tatakrama dalam berhubungan dengan Tuhan. Ia
laksana tubuh harus diisi dengan spiritual ibadah sebagai rohnya. Yang dimaksud
dengan spiritual ibadah adalah makna-makna luhur dibalik rutinitas, esensi atau
isi dalam setiap balutan kulit dan daging peribatan formal. Mengapa? Sebab
ritual yang beragam bentuknya merupakan perwujudan dari spiritual yang
manuunggal dan bersifat universal. Artinya, dalam setiap prosesi peribadatan
formal yang berbeda dalam setiap agama, ada kesamaan tujuan, makna, nilai dan
isi.
Dalam dimensi
horizontal, peribadatan ditunjukkan dengan bekerja memenuhi kebutuhan keluarga
dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Membaur dan berinteraksi dengan masyarakat
untuk menjadi rahmatan lil alamin atau berkah bagi semesta alam. Jadi, jika ada
orang yang ahli ibadah, lantas mengasingkan diri dari keramaian dunia dengan
menyepi ke tengah hutan atau puncak gunung, hanyalah akan melahirkan kesalehan
personal dan gagal dalam melahirkan kesalehan sosial. Sebaliknya, kedua macam
kesalehan tersebut dapat diraih tanpa harus mengasingkan diri ke suatu tempat
yang sepi, cukup dengan mengosongkan hati dan pikiran dari kepentingan duniawi
saat bekerja dan membaur dengan masyarakat. Caranya, berfokus kepada kuantitas
dan kualitas kerja yang prima dan tidak ikut mengatur hasil dari pekerjaan
Anda. Berlatihlah untuk menyerahkan urusan hidup Anda, termasuk di dalamnya
rezeki, tanpa harus mengurangi kuantitas dan kualitas kerja Anda. Selamat
berlatih sahabatku yang powerful.
Sementara itu proses
peribadatan nonformal bisa dilakukan dengan memberdayakan segenap akal budi dan
hati dalam membaca tanda-tanda kebesaran Tuhan. Dengan mendayagunakan akal
budinya manusia mampu membangun peradabatan level tinggi bagi terciptanya
kemanusia yang beradab seperti teknologi yang bermanfaat, penemuan di bidang
kesehatan dan ilmu pengetahuan di dalam bumi maupun antariksa. Dengan
menghidupkan hati, manusia mampu membaca pesan-pesan Tuhan yang ditujukan
sebagai pembaik kehidupan yang tersirat dalam fenomena alam dam sosial maupun
tersembunyi dalam setiap kejadian hidup baik suka maupun duka.
Kembali ke soal rezeki,
baik peribadatan formal maupun nonformal membutuhkan sarana dan prasarana agar
bisa dilaksanakan dengan baik. Sebagai contoh sederhana, dibutuhkan dana yang
cukup besar untuk membangun sebuah tempat ibadah beserta aksesorisnya. Dalam
peribadatan nonformal pun dibutuhkan dana yang cukup besar untuk menunjang
proses pembelajaran seperti membangun sekolah, kampus dan mencetak tenaga
pengajar yang handal dan profesional. Untuk memenuhi semua sarana dan prasaran
serta dana tersebut, Tuhan menurunkan rezeki ke bumi. Itulah sebabnya mengapa
Tuhan menurunkan rezeki ke bumi yang saya pahami.
REFLEKSI
Sudahkah Anda memahami mengapa
Tuhan menurunkan rezeki ke bumi?
AMBIL TINDAKAN
Gunakan rezeki yang
telah Tuhan karuniakan kepada Anda untuk menunjang proses peribadatan (vertikal
dan horizontal) Anda agar berjalan dengan baik.
Komentar
Posting Komentar