Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

MENYUBURKAN SIKAP MEMBERI

  Sikap memberi lahir dari kepedulian yang tinggi, bukan dari kepemilikan yang besar             Banyak yang beralasan saya miskin dan tidak punya apa-apa. Bagaimana saya bisa memberi, mau memberi apa? Harusnya akulah yang menerima bantuan. Atau saya akan mulai rajin memberi kalau sudah diterima kerja, kalau sudah naik pangkat atau nanti saja kalau sudah pensiun, itung-itung untuk membeli tiket masuk surga, kan sebentar lagi gue akan tinggal di sana.             Dari hasil pengamatan saya di lapangan (maksudnya dalam kehidupan sehari-hari, bukan lapangan sepak bola, he...), sikap memberi itu lahir dari tingginya kepedulian bukan dari tingginya materi. Dicatat, digaris bawahi dan distabilo ya: “SIKAP MEMBERI LAHIR DARI KEPEDULIAN YANG TINGGI BUKAN DARI KEKAYAAN MATERI”. Artinya, jika Anda memiliki kepedulian yang tinggi, ada tidak ada materi tetap memberi, karena sudah menjadi kebiasaan Anda.             Yuk, cermati tabel berikut ini! KEPEMILIKAN

KEKUATAN MEMBERI

Orang yang mengharap untuk diberi sebenarnya sedang melakukan upaya untuk melemahkan kemampuan memberinya. Sedangkan orang yang mengharap untuk member sedang melakukan upaya untuk memperbesar kemampuan memberinya.

AGAR TUHAN MEMENUHI KEBUTUHAN ANDA

Berpikir dan berupayalalah untuk memenuhi kebutuhan orang lain dengan lebih baik dan lebih banyak. maka Tuhan akan memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik dan banyak dengan cara yang sering kali tidak Anda pahami. Sebab Tuhan maha mengetahui lagi maha kaya

MENGAPA HARUS TERUS MEMBERI ?

Nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita sungguh lebih banyak daripada yang mampu kita berikan kepada kehidupan. Jadi, meski kita terus memberi untuk membalas nikmat tersebut, niscaya tidak akan pernah bisa terbalaskan. Namun, efeknya kita terus tumbuh menjadi pribadi yang berkelimpahan

SAAT MEMBERI TIDAK BERBALAS

Orang yang telah m ember i tetapi tidak menerima imbalan tidaklah ia merugi sebab dia PASTI mendapatkan balasan dari Tuhan pada waktu dan dalam bentuk yang dikehendaki-Nya. Orang yang merugi adalah orang yang tidak pernah member i.

BERSEDEKAH ATAU BERINVESTASI?

  Kotak amal atau orang miskin hanyalah media bersedekah. Yang perlu Anda perhatikan adalah niat dan konsistensi sedekah Anda. Apakah Anda masih memikirkan pengembalian Tuhan atas sedekah yang Anda berikan. Jika ya, tanyakan kembali keikhlasan Anda.

MEMBERI ADALAH MAGNET

Memberi adalah magnet. Menerima adalah besinya. Sebab memberi adalah wujud fisik dari mental kelimpahan, yaitu mental yang mampu menarik kekayaan untuk mengalirkannya kembali sehingga aliran rezeki di semesta berjalan lancar

SIAPA ORANG PALING KAYA?

Orang yang paling kaya adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat dan kebaikan kepada kehidupan banyak orang. Sedangkan orang yang paling miskin adalah orang yang paling banyak mengambil manfaat dan kebaikan dari orang lain, tidak peduli sebanyak apa pun hartanya.

HUKUM KONSEKUENSI

  Saat Anda MEMBERI BANYAK, Anda akan MENERIMA BANYAK sebagai balasan dari pemberian Anda. Saat Anda MENGAMBIL BANYAK, akan ada BANYAK yang HILANG dari Anda sebagai ganti yang telah Anda Ambil. Sahabatku yang powerful, berfokuslah pada kuantitas dan kualitas pemberian Anda, hukum konsekuensi akan menjadikan kehidupan Anda melimpah dan penuh berkah

HAKIKAT MEMBERI

Hakikat dari memberi adalah membalas karunia yang telah kita terima dari Tuhan dengan cara berbagi kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Jadi, bukan untuk mengharapkan balasan. Memberilah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan sebagai bentuk pertolongan kepada orang lain dalam menyelesaikan masalahnya. Dan harapkan balasan hanya kepada Tuhan, bukan kepada orang yang kita beri

MEMBUKA REKENING BANK KEHIDUPAN

  Hak Anda yang belum diterima setelah terpenuhinya kewajiban dengan baik akan tercatat dalam rekening bank kehidupan sebagai deposito rezeki Anda. Jika telah jatuh tempo ia akan cair dalam bentuk HOKI. Hal yang sama terjadi ketika Anda memberi tanpa mengharapkan balasan (sedekah), rekening bank kehidupan akan mencatatnya dan mencairkannya dalam bentuk penambahan nikmat spiritual (kebahagiaan) dan material (harta)

CREAT MONEY WITHOUT MONEY

Orang yang tidak mempunyai uang sama sekali, b is a memiliki uang yang berlimpah dengan menggunakan waktunya untuk memberikan manfaat di atas standar kepada kehidupan banyak orang secara konsisten

PENDORONG KESEJAHTERAAN HIDUP

  Jika niat untuk hidup sejahtera adalah memiliki uang yang banyak, hal itu tidak akan memberikan dorongan jangka panjang dan kebaikan. Sebab saat sudah memiliki banyak uang, kekuatan motivasinya akan hilang   atau Anda akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang

MEMBANGUN KEMAMPUAN BEREZEKI BESAR

  Untuk bisa kaya Anda harus mempunyai kemampuan mengambil jatah rezeki Anda yang tersebar di seluruh bumi dalam waktu yang cepat. Sebab k esejahteraan Anda sudah Tuhan sediakan melimpah. Hanya saja, Tuhan menebarkan kesejahteraan tersebut ke seluruh penjuru dunia. Anda harus menjangkau dan mengambilnya dengan kemampuan yang besar

PEKERJAAN VS ASET

  Tidak semua jenis pekerjaan atau bisnis bisa mengantarkan Anda menjadi orang kaya. Pekerjaan dengan gaji rendah untuk waktu dan tenaga yang telah Anda serahkan akan membuat A nda miskin. Demikian pula bisnis yang memberikan keuntungan kecil atas waktu dan tenaga yang telah Anda korbankan. Pastikan Anda pantas membawa pulang gaji tinggi atau profit bisnis yang besar. Jika tidak, saatnya Anda harus membangun asset yang bekerja keras untuk Anda tanpa batas waktu dan tempat dalam m embangunkan kekayaan untuk Anda.

CARA PASTI MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

  Untuk meningkakatkan kesejahteraan Anda dengan pasti, berikanlah alasan yang logis mengapa Tuhan harus menambah penerimaan rezeki kepada Anda. Lalu bekerjalah dengan kuantitas, kualitas, dan kreativitas yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Tak Ada Yang Hilang

MELIPATGANDAKAN PENERIMAAN REZEKI

Rezeki bertambah secara eksponensial (perpangkatan), namun manusia berpikir secara linier (penjumlahan) sehingga penambahan rezeki yang diterimanya juga linier, kecuali manusia yang mampu berpikir eksponensial.

MERUMUSKAN REZEKI

Rezeki bisa diformulasikan sebagai: risiko + ilmu. Apakah Anda sudah cukup besar/berani mengambil risiko dan sudah cukup luas dan dalam ilmunya? Jika belum, rezeki Anda kecil, maka perbesarlah dengan menambah keberanian dan memperluas serta memperdalam ilmu.

YANG MEMBATASI REZEKI

Tuhan memberikan rezeki sama banyak kepada setiap orang, tetapi orang itu sendiri yang membatasi seberapa besar atau pantas ia menerima rezeki tersebut. Mereka yang melepaskan diri dari batasan kemampuan untuk menjemput rezeki akan memiliki rezeki yang melimpah, mereka yang menetapkan batasan akan memiliki rezeki yang terbatas.

Syarat Untuk Sukses

Setelah Kesulitan Datang Kemudahan

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.

Rumus Berelasi

REZEKI, DIJEMPUT ATAU DIUNDANG?

Dalam kaitannya dengan rezeki yang berupa kesejahteraan, Anda bisa menjemput rezeki dan juga mengundangnya. Jemputlah rezeki Anda dengan mendatangi orang atau sekelompok orang yang membutuhkan produk, keahlian atau pengetahuan Anda. Untuk mengundang rezeki, buatlah orang mendatangi Anda untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan problem mereka.

Mengapa Asa Gagal Mewujud

MENJADI PENGATUR REZEKI

Yang memberikan rezeki adalah Tuhan, yang bertugas membagikannya malaikat, dan yang bertugas mengaturnya adalah manusia. Manusia yang pandai mengatur rezeki yang diberikan Tuhan akan menjadi kaya dan yang tidak pandai akan menjadi miskin