Langsung ke konten utama

MENGALIRKAN KEMBALI REZEKI



Rejeki itu bukan milik Anda. Ia hanya dialirkan melalui Anda. Tugas Anda adalah mengalirkannya kembali. Jika Anda berusaha menahannya, Tuhan akan mengambilnya dari Anda dengan jalan yg sering kali tidak Anda sukai.
 Mari kita lanjutkan kupasan tentang aliran rezeki. Jika pada pencerahan sebelumnya Anda telah menyelami bagaimana cara memantaskan diri bagi aliran rezeki yang besar, maka pada kupasan kali ini kita akan bahas tentang bagaimana kita mampu mengalirkan kembali rezeki yang telah mengalir kepada kita untuk menciptakan kelimpahan baru yang penuh berkah.
Rezeki yang sudah berhasil kita sedot, sebaiknya disalurkan kembali untuk memperlancar aliran rezeki semesta. Adapun bentuk pengalirannya bisa ke dalam, yaitu untuk memenuhi kehidupan pribadi dan keluarga dan bisa keluar untuk memenuhi kebutuhan sesama sebagai bentuk ungkapan syukur kita.
Aliran rezeki ke dalam bisa berbentuk:
1.        Konsumsi
Gunakan sekitar 70% dari penghasilan Anda untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga Anda. Hal itu mencakup biaya makan, tempat tinggal, transportasi, pendidikan anak dan kebutuhan lain untuk menjaga kelangsungan hidup Anda. Meski porsinya besar, yaitu 70% hendaknya menjadi prioritas ke3 setelah kebutuhan untuk menabung dan berinvestasi Anda penuhi. Mengapa demikian? Mohon maaf saya tidak akan menjawabnya di sini. Namun, tidak perlu hawatir, sebab Anda bisa menemukan jawaban yang lengkap di buku #1 saya: BECOMING A YOUNG RICHMAN.

2.        Tabungan
Apakah Anda termasuk orang yang susah untuk menabung? Jika Anda menjawab: “ya”, sama dengan saya dulu. Sekarang tidak lagi. Jika Anda ingin terlepas dari kesulitan untuk menabung izinkan saya membagikan kuncinya kepada Anda. Jika selama ini Anda menunggu sisa uang untuk ditabung, sudah berapa kali penghasilan Anda habis untuk konsumsi dan tidak bersisa? Itulah jawaban mengapa Anda sulit menabung. Sebab Anda menunggu ada uang sisa, dan tidak pernah ada sisa.
Diawal sudah saya sampaikan, bahwa menabung adalah prioritas pertama yang harus dipenuhi sebelum mengkonsumsi uang. Artinya sisihkan di muka berapa banyak uang yang ingin Anda tabung dari penghasilan Anda? Kemudian sisanya adalah batas maksimal konsumsi Anda. Artinya kebutuhan konsumsi Anda tidak boleh lebih besar dari sisa pendapatan Anda tersebut. Silakan praktikkan!

3.        Investasi
Prioritas ke-2 setelah Anda berhasil menabung adalah berinvestasi.Sisihkan diawal dana untuk keperluan investasi Anda dari pendapatan yang Anda peroleh setelah dipotong untuk tabungan atau Anda bisa menggunakan akumulasi tabungan untuk berinvestasi. Mengapa berinvestasi itu penting? Sebab tidak ada yang menjamin penghasilan kerja Anda sekarang mampu untuk menopang kebutuhan masa depan Anda. Demikian pula tidak ada yang menggaransi penghasilan kerja itu tidak pernah terputus dari Anda. Dengan berinvestasi Anda sedang membangun pipa rezeki otomatis yang mampu mengalirkan penghasilan tanpa harus Anda tunggui atau terlibat secara fisik untuk menghasilkan uang.
Disiplinkan diri untuk menyisihkan di awal 15% dari pendapatan Anda untuk berinvestasi, 10% untuk ditabung dan 5% untuk berderma, sisanya 70% bisa Anda habiskan untuk kebutuhan konsumsi bulanan Anda. Apakah angkanya harus begitu Pak? Silakan angkanya Anda sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Hal yang tidak bisa dirubah adalah priorotasnya (urutannya).
Aliran rezeki ke luar berupa derma dalam aneka rupa seperti
A.      Keagamaan
Sisihkan 2,5%-10% untuk zakat, infak, sedekah dan pembangunan tempat ibadah sesuai dengan perintah agama Anda masing-masing.
B.       Kemanusiaan/sosial
Alirkan sebagian rezeki Anda (Anda bebas untuk menetapkan angkanya) untuk menyumbang ke panti asuhan, memberikan uang, bahan makanan, obat-obatan bagi korban perang atau bencana alam.


C.      Pendidikan
Jika memungkinkan berikan beasiswa kepada siswa berprestasi yang tidak mampu, bangun sekolah gratis, dan dirikan perpustakaan untuk umum
D.      Kesehatan
Jika Tuhan memberikan kemampuan finansial yang cukup, berikan pengobatan gratis kepada masyarakat, dirikan balai pengobatan gratis dan bangun rumah sakit untuk orang miskin tanpa perlu memungut bayaran sepeserpun, namun karyawan dan dokternya  mendapatkan kesejahteraan yang layak.
E.       Hukum dan HAM
Bela orang miskin untuk mendapatkan haknya atau terbebas dari kezaliman dengan meyewa pengacara untuk membelanya, mendirikan Lembaga Bantuan Hukum dan danai LSM yang berjuang menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM).
F.       Ekonomi
Bimbing anak-anak muda untuk memulai bisnis dan mengembangkannya. Bimbing juga para pensiunan yang tertarik untuk memulai bisnis. Berikan bantuan modal usaha. Berinvestasilah dengan menanamkan modal dalam bisnis orang yang membutuhkan.

Saya sudah menunjukkan 9 saluran untuk mengalirkan rezeki yang sudah Anda terima. Giliran Anda untuk menentukan saluran mana yang akan Anda pilih. Atau Anda memutuskan untuk tidak mengalirkannya alias, hanya menyimpannya untuk diri sendiri. It’s ok. Terserah Anda. Saya hanya mengingatkan Anda, agar jangan sampai Tuhan melalu mekanisme alam memaksa Anda untuk mengalirkan rezeki ke Rumah Sakit karena Anda sakit atau mengalami kecelakaan. Maaf, saya tidak bermaksud manakut-nakuti atau mengancam Anda. Hanya mengingatkan, sabab saya pun pernah mengalaminya.

REFLEKSI
Sudahkah Anda mengalirkan rezeki ke tempat yg tepat, sahabatku yg powerful?

AMBIL TINDAKAN
Jika ada uang berlebih di tangan Anda, berarti itu uang orang lain, maka alirkanlah segera sebelum alam (atas perintah Tuhan) mengambilnya dari Anda dengan paksa melalui mekanisme yang tidak Anda ketahui.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.