Kotak
amal atau orang miskin hanyalah media bersedekah. Yang perlu Anda perhatikan
adalah niat dan konsistensi sedekah Anda. Apakah Anda masih memikirkan
pengembalian Tuhan atas sedekah yang Anda berikan. Jika ya, tanyakan kembali
keikhlasan Anda.
IVESTASI
BERBAJU SEDEKAH
Apa yang mendorong Anda
bersedekah? Ingin menolak bencana, mendapatkan kelimpahan rezeki dan terpenuhinya
berbagai hajat hidup? Dan apakah sudah terselesaikan masalah hidup Anda dengan
bersedekah, bertambah kekayaan Anda dengan bersedekah? Atau Anda tidak pernah bersedekah
karena sayang uang yang Anda hasilkan dengan cucuran keringat diberikan kepada
orang yang tidak bekerja sekeras Anda? Apa pun jawaban dan komentar Anda atas
serentetan pertanyaan yang saya ajukan tersebut, izinkan saya untuk memotret
sedekah dari kaca mata investasi.
Mari kita mulai dengan
melakukan cheklist atas sedekah yang telah atau ingin Anda lakukan.
1. Apakah Anda memberikan sedekah untuk
mendapatkan pengembalian/balasan berupa
dimudahkannya urusan, terjawabnya problem hidup Anda atau bertambahnya rezeki
Anda?
2. Apakah Anda merasa berhak untuk mendapatkan pertolongan
dari Tuhan dan mendapatkan rezeki yang melimpah setelah bersedekah?
3. Apakah Anda menjadikan sedekah sebagai jalan bagi
kelimpahan rezeki dan jalan keluarnya persoalan yang sedang Anda mohonkan
kepada Tuhan?
Jika Anda dengan
jujur & spontan menjawab: “ya” atas 3 pertanyaan di atas. Tahukah Anda
bahwa ke-3 hal tersebut adalah karakteristik dari investasi. Jadi, sedekah yang
diberikan dengan mengenakan 3 atribut di atas merupakan pakaian dari investasi.
Maksudnya Pak? Prinsipnya ya investasi, hanya saja sebutannya sedekah,
esensinya ya investasi, karena masih mengharapkan balasan. Ayo, jujur saja?
Tapi, lumayanlah, setidaknya Anda sudah bersedekah, tidak pelit dan sudah bisa
berinvestasi meski nonformal. Saya menyebutnya sebagai sedekah investasi, belum
sedekah murni lho.
Berikut ini, 3
atribut investasi. Bandingkan dengan 3 atribut sedekah di atas.
1. Investor memberikan sejumlah uang untuk mendapatkan timbal
balik atau Return Of Investmen (ROI) atau keuntungan.
2. Investor merasa berhak untuk mendapatkan fasilitas atau
kemudahan dan keuntungan setelah menginvestasikan uangnya.
3.
Investor menjadikan investasinya
sebagai jalan untuk menambah kekayaannya.
Sama bukan esensinya dengan 3 atribut
sedekah di atas? Lalu, salahkah sedekah Anda? Bagaimana dengan mereka yang
tidak bersedekah? Bukan hak saya untuk menghakimi salah atau benar. Yang ingin
saya tekankan atau garis bawahi adalah dampak dari sedekah investasi, yaitu
jika Anda mendapatkan balasan sesuai dengan harapan, maka Anda akan senang dan
bertambah rajin dalam bersedekah, namun jika yang Anda harapkan tak kunjung
datang, bagaimana perasaan Anda, masihkah Anda bersedekah?
Jika ada sedekah investasi, tentunya
ada sedekah yang murni donk. Berikut ini saya sajikan 5 karakteristik dari
sedekah murni (tentunya versi saya).
1. Bersedekah ditujukan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan
dengan jalan berbagi bukan untuk mengharapkan balasan dalam bentuk apa pun.
2. Tidak merasa berhak mendapat limpahan rezeki atau balasan
lainnya setelah bersedekah.
3. Memahami betul bahwa pada hakikatnya bukan sedekah yang
menjadikan rezeki berlimpah, melainkan atas suatu sebab yang Tuhan kehendaki
dan untuk suatu maksud.
4. Meminta kelimpahan rezeki langsung kepada Tuhan dan tanpa
harus menunjukkan kepada Tuhan telah bersedekah.
5. Bersedekah sebagai bentuk kepedulian untuk meringankan masalah yang dihadapi
sesama.
Untuk memberikan gambaran yang utuh tentang jenis sedekah
Anda: apakah masuk kategori sedekah investasi atau sedekah murni, saya rangkum
keduanya dan membandingkannya dengan karakteristik investasi dalam sebuah tabel
berikut ini!
INVESTASI MURNI
|
SEDEKAH INVESTASI
|
SEDEKAH MURNI
|
Tindakan didorong oleh keingin
untuk mendapatkan balasan (Return Of Investment/ROI)
|
Sedekah didorong untuk
mendapatkan limpahan rezeki, penolak bencana, solusi, pahala, masuk surga
|
Tindakan didorong untuk
mengungkapkan syukur atas segala nikmat yang telah diterima dari-Nya
|
Merasa berhak untuk mendapatkan
balasan lebih atas uang yang telah diberikan
|
Merasa berhak untuk mendapatkan
solusi, pahala, surga dan terlindungi setelah bersedekah
|
Tidak merasa berhak untuk
mendapatkan balasan lebih, karena untuk mengungkap syukur (mengembalikan)
|
Menilai jika sudah berinvestasi
akan segera kaya
|
Menilai sedekahnya mampu
menambah rezeki dan memasukannya ke surga
|
Wujud kepedulian kepada sesama.
Bukan untuk menambah rezeki
|
Menunjukkan pamrih dengan
menyebutkan jumlah modalnya
|
Mengatakan atau membatinkan
telah bersedekah dalam doa
|
Menyerahkan sepenuhnya rezeki pada
kehendak Tuhan tanpa mengurangi kuantitas & kualitas ikhtiar
|
Memilih instrumen investasi yang
memberikan high return & low risk
|
Mencari orang yang seagama, sesuku
atau seorganisasi dalam memberikan sedekah
|
Orang atau organisasi hanya
alat, lebih fokus pada niat & konsistensi dalam bersedekah.
|
REFLEKSI
DIRI
Apa
yang menjadi niat Anda dalam bersedekah, sahabatku yang powerful?
AMBIL
TINDAKAN
Periksa niat dan konsistensi sedekah
Anda, bukan siapa orang atau lembaga yang menerima sedekah Anda!
Komentar
Posting Komentar