Langsung ke konten utama

REZEKI, DIJEMPUT ATAU DIUNDANG?



Dalam kaitannya dengan rezeki yang berupa kesejahteraan, Anda bisa menjemput rezeki dan juga mengundangnya. Jemputlah rezeki Anda dengan mendatangi orang atau sekelompok orang yang membutuhkan produk, keahlian atau pengetahuan Anda. Untuk mengundang rezeki, buatlah orang mendatangi Anda untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan problem mereka.


Rezeki setiap makhluk sudah disediakan oleh Tuhan dalam bentuk deposito. Untuk bisa menggunakannya Anda harus mencairkannya ke rekening bank kehidupan dengan jalan bekerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau memberikan solusi atas problem mereka dengan keahlian terbaik Anda. Jumlah yang bisa Anda cairkan ditentukan oleh nilai manfaat yang Anda berikan. Semakin tinggi nilai manfaat Anda, maka semakin besar pula deposito rezeki yang bisa Anda tarik/cairkan dan sebaliknya jika nilai manfaat yang Anda kontribusikan kecil, maka hanya sedikit deposito rezeki yang bisa Anda tarik.
. Untuk mampu menjemput rezeki dan membawanya pulang. Pertama, Anda harus menjadi pribadi yang berkarakter agung (jujur, disiplin, dapat dipercaya dan bertanggung jawab), berkompetensi unggul/profesional (memiliki produk, pengetahuan dan keterampilan) dan menguasai communication skill yang baik (mampu berempati, membujuk, dan menawarkan solusi). Kedua, kemas pengetahuan, keterampilan dan pengalaman Anda dalam bentuk produk atau jasa yang bisa memenuhi kebutuhan atau menjadi jawaban persoalan hidup masyarakat. Ketiga, datangi dan temukan orang atau organisasi yang membutuhkan produk atau jasa Anda tersebut. Pastikan Anda ada didekat mereka saat menerka membutuhkan produk/jasa Anda. Sebab dari merekalah rezeki Anda tersimpan, ambil dan bawalah pulang untuk memenuhi kesejahteraan keluarga Anda.
Berbeda dengan aktivitas menjemput rezeki, mengundang rezeki membutuhkan keterampilan lebih. Selain Anda harus menjadi pribadi yang berkarakter agung dan berkompetensi unggul serta pandai bergaul dengan tulus. Anda harus melengkapi diri dengan kemampuan leadership dan marketing agar mampu untuk mengundang rezeki.
Leadership sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah tim yang lengkap dengan beragam kompetensi dan solid dalam bekerjasama untuk bekerja kepada Anda dalam menjemput rezeki Anda. Jadi tim inilah yang akan mencari dan menemukan orang atau organisasi yang membutuhkan produk atau jasa Anda dan membawakan pulang rezeki Anda, tanpa harus Anda yang menjemputnya. Inilah yang saya maksud dengan mengundang rezeki. Anda hanya menunggu datangnya rezeki, sebab Anda telah mengutus tim yang handal dan profesional disertai sitem yang mendukung untuk menjemput rezeki.
Marketing diperlukan agar Anda mampu membangun brand yang kuat sehingga mudah diingat dan menjangkau luas sehingga mampu menarik perhatian mereka yang membutuhkan produk, keahlian atau jasa Anda dan menghubungi Anda. Bukankah dengan dikenal luas dan diingat kuat, banyak orang yang menghubungi atau mendatangi Anda untuk mengantarkan jatah rezeki Anda, sahabatku yang powerful?
Oleh karena itu, mari kita resume bahwa untuk mampu mencairkan deposito rezeki Anda harus menjemputnya dengan:
1.        Membangun karakter agung
2.        Mengasah kompetensi unggul
3.        Meningkatkan keterampilan bergaul
4.        Mendatangi orang atau organisasi yang membutuhkan produk/jasa Anda
Sedangkan untuk mampu mengundang rezeki, Anda harus menguasai:
5.        Leadership untuk membangun tim kerja yang solid dan sistem yang mendukung
6.        Marketing, agar Anda dikenal luas dan diingat kuat

REFLEKSI
Anda lebih menyukai mana: menjemput atau mengundang rezeki?

AMBIL TINDAKAN
Pelajari keterampilan dalam menjemput dan mengundang rezeki!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERBESAR WADAH REZEKI

Yang menyebabkan orang tetap miskin bukan karena sedikitnya rezeki yang Tuhan limpahkan, melainkan kecilnya wadah rezeki yang tidak mampu menampung nya , sehingga sisanya akan masuk ke wadah rezeki orang kaya yang lebih besar.

MENANGKAP LEBIH BANYAK REZEKI

  Setiap mentari bersinar di ufuk timur, Tuhan mencurahkan rezeki yang berlimpah. Namun, rezeki tersebut tidak jatuh sama banyak ke tangan setiap makhluk (manusia). Hanya manusia yang senantiasa menggunakan waktu, kesehatan, dan kecerdasannya untuk membagikan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, mampu menangkap rezeki lebih banyak.

MEMAHAMI SIKLUS REZEKI

Tuhan menurunkan rezeki ke bumi lalu dialirkannya melalui manusia yang berinteraksi untuk bertukar manfaat. Pertukaran itu menghasilkan kelimpahan yang pada akhirnya akan melahirkan rasa syukur yang terpanjat ke langit. Tuhan membalas syukur manusia itu dengan kembali menurunkan rezeki ke bumi.