Saat Anda MEMBERI BANYAK, Anda akan MENERIMA BANYAK sebagai balasan dari pemberian Anda. Saat Anda MENGAMBIL BANYAK, akan ada BANYAK yang HILANG dari Anda sebagai ganti yang telah Anda Ambil. Sahabatku yang powerful, berfokuslah pada kuantitas dan kualitas pemberian Anda, hukum konsekuensi akan menjadikan kehidupan Anda melimpah dan penuh berkah
Ngunduh wohing pakarti.
Siapa yang menanam ia memanen. Setiap aksi mendatangkan reaksi. Itulah
prinsip-prinsip yang melandasi HUKUM KONSEKUENSI. Hal yang senada adalah: Anda
bebas untuk berbuat, tetapi tidak bisa bebas dari akibatnya. Anda bebas untuk
memberi, tetapi tidak bebas dari apa yang akan Anda terima.
Memberi banyak
mendapatkan banyak, memberikan kebaikan, mendapatkan kebaikan, memberikan keburukan,
mendapatkan keburukan, memberikan keuntungan, mendapatkan keuntungan, memberikan
kerugian, mendapatkan kerugian, tidak memberi, tidak menerima, mengambil
banyak, kehilangan banyak. Itulah HUKUM KONSEKUENSI. Sungguh adil dan logis.
MEKANISME
BEKERJANYA HUKUM KONSEKUENSI
Untuk menciptakan
kehidupan yang melimpah penuh berkah, setiap aktivitas hidup harus senada,
seiring sejalan dengan HUKUM KONSEKUENSI. Sebaliknya, jika ada aktivitas yang
bertentangan atau menabrak dengan HUKUM KONSEKUENSI, maka kehidupan yang penuh
kemiskinan dan kesengsaraanlah yang akan Anda ciptakan. Oleh karena itu,
penting sekali untuk memahami betul-betul mekanisme atau cara bekerjanya HUKUM
KONSEKUENSI.
Berikut ini saya
rangkum cara kerja hukum konsekunsi ke dalam 7 prinsip praktis. Disimak baik-bailk
ya, sebab ini agak kebatinan!
1. Alam berada dalam keadaan
seimbang dan terus berjalan menyeimbangkan diri jika terjadi ketidakseimbangan
(gangguan alam).
2. MEMBERI = MENERIMA. Terjadi
kesetaraan kualitas & kuantitas, hanya berbeda bentuk/wujud (mengalami
transmutasi).
3. Jika Anda memberi sesuatu
(materi atau nonmateri) ada kekosongan dalam diri Anda. Oleh alam, kekosongan
itu akan diisi dengan hal lain yang sifat (kualitas) dan jumlahnya (kuantitas)
sebanding dengan apa yang telah Anda keluarkan (berikan) sehingga Anda kembali
seimbang.
4. Jika Anda mengambil sesuatu
(materi atau nonmateri) ada kelebihan dalam diri Anda (Anda menjadi tidak
seimbang). Oleh karena itu alam akan megeluarkan sesuatu dari diri Anda yang
sifat (kualitas) dan jumlah (kuantitas)nya sebanding dengan apa yang Anda
ambil, sehingga Anda kembali seimbang.
5. Pertukarkan apa yang telah Anda
miliki untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Pastikan nilainya (kualitas
& kuantitasnya) sepadan. Tidak ada yang bisa diambil, dicapai, dimiliki
secara gratis. Sebab itu akan menentang hukum konsekuensi dan Anda akan hancur
jika melakukannya.
6. Jadi, mulai sekarang
berfokuslah pada NILAI (KUANTITAS & KUALITAS) PEMBERIAN ANDA untuk
mengundang atau menciptakan hal-hal yang ingin Anda capai atau miliki.
7.
Pantaskan diri Anda (penuhi nilai yang dituntut)
untuk bisa mencapai atau memiliki suatu hal. Saat itu telah berhasil Anda
lakukan, maka apa pun hal yang ingin Anda capai atau miliki bisa Anda raih
dengan mudah. Sebab selalu berlaku dimana pun dan kapan pun bahwa: kepantasan selalu mendahului pencapaian dan kepemilikan.
Apakah Anda sudah
mengerti prinsip-prinsip yang berlaku dalam hukum konsekuensi di atas? Saat
prinsip-prinsip itu sudah Anda aktualisasikan dalam kehidupan pribadi dan
pekerjaan Anda, Anda akan mampu membuahkan kinerja surgawi. Anda dengan penuh
kesadaran senantiasa berbuat baik tanpa perlu diimimg-imingi masuk surga dan
mencegah kemungkaran tanpa ditakuti dengan neraka. Selamat mengaktualisasikan
hukum konsekuensi, sahabatku yang powerful.
REFLEKSI
Jika dibandingkan, Anda lebih banyak memberi atau menerima, sahabatku yang powerful?
AMBIL TINDAKAN
Berupayalah secara terus meneneru agar pemberian Anda
melebihi dari yang telah Anda terima!
Komentar
Posting Komentar